Selain subjek, predikat, objek dan keterangan ada juga pelengkap yang merupakan salah satu dari unsur kalimat. Tak hanya terdapat pada kalimat, sebenarnya pelengkap juga terdapat pada klausa dan sering dianggap mirip dengan objek maupun keterangan.
Nah, apa sih pelengkap itu dan apa saja ciri-cirinya? Mari ketahui jawaban selengkapnya mengenai pelengkap dalam kalimat ataupun klausa pada konten berikut ini :
Apa itu Pelengkap?
Pelengkap adalah bagian frasa verba yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam suatu klausa. Sementara itu dalam kalimat, pelengkap berfungsi untuk melengkapi unsur kalimat lain seperti subjek, predikat, dan juga objek.
Pelengkap dalam ilmu sintaksis disebut juga komplemen. Posisinya berada di belakang predikat jika tidak ada objek atau di belakang objek apabila ada objek.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelengkap diartikan sebagai unsur kalimat yang melengkapi predikat verbal.
Ciri-ciri Pelengkap
Tidak Dapat Diubah Menjadi Subjek
Berbeda dengan objek, pelengkap tidak bisa diubah menjadi subjek dalam kalimat pasif. Supaya lebih jelas, mari simak contoh di bawah ini :
- Ibu membuatkan adik bubur ayam ketika sakit.
Pada kalimat tersebut, yang berperan sebagai pelengkap adalah 'bubur ayam'. Tentu saja 'bubur ayam' tidak mungkin menjadi subjek karena membuat kalimat menjadi tidak sinkron.
Dapat Berupa Nomina, Frasa, atau Klausa
Ciri selanjutnya dari pelengkap adalah bisa berupa nomina atau kata benda, frasa, maupun klausa. Contohnya adalah sebagai berikut :
- Ibu membelikan adik sepatu baru (ibu = subjek, membelikan = predikat, adik = objek, sepatu baru = nomina dan pelengkap).
- Ayah berpendapat bahwa kita harus bekerja keras (ayah = subjek, berpendapat = predikat, bahwa kita harus bekerja keras = klausa).
- Para pahlawan itu bersenjatakan bambu runcing (para pahlawan itu = subjek, bersenjatakan = predikat, bambu runcing = frasa nomina).
Posisinya Berada di Belakang Predikat
Pada dasarnya, pelengkap bisa terletak setelah objek atau sebelum objek. Akan tetapi, tidak mungkin terletak sebelum predikat. Seperti ini contohnya.
- Pak Anto berjualan bakso (pelengkap berada setelah predikat = bakso)
- Putri mengajarkan Firdaus matematika (pelengkap berada setelah predikat dan objek = matematika).
Contoh Pelengkap (Komplemen)
Berikut ini beberapa contoh pelengkap klausa ataupun kalimat dalam bahasa Indonesia.
- Bu Jasmi berjualan ketupat tahu (pelengkap = ketupat tahu).
- Pak Ali bercucuran keringat (pelengkap = keringat).
- Ibu memberikan adik mantel baru (pelengkap = mantel baru).
- Ayah membelikan aku gawai keluaran terbaru (pelengkap = gawai keluaran terbaru).
- Andi menawarkan saya pakaian satu setel (pelengkap = pakaian satu setel).
- Anita membuatkan adik baju batik yang dijahitnya sendiri (pelengkap = baju batik yang dijahitnya sendiri).
- Tante berjualan kain yang terbuat dari sutra (pelengkap = kain yang terbuat dari sutra).
- Dia mengatakan bahwa barang ini milikku (pelengkap = bahwa barang ini milikku).
- Ayah mengatakan bahwa kita harus akur (pelengkap = bahwa kita harus akur).
- Botol itu berisi air (pelengkap = air).
- Gelas itu berisi susu (pelengkap = susu).
- Kakak sedang belajar menanam pohon jambu (pelengkap = pohon jambu).
- Ani membuatkan adiknya kerajinan tangan (pelengkap = kerajinan tangan).
- Kadir sedang belajar memanen buah pepaya (pelengkap = buah pepaya).
- Tante sedang belajar membuat kue kering (pelengkap = kue kering).
Baca juga : contoh keterangan.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, dan contoh pelengkap dalam klausa maupun kalimat bahasa Indonesia. Selamat belajar dan jangan lupa bagikan materi ini jika dirasa bermanfaat ya.
Bedanya pelengkap dengan objek apa ya ? Bu Jasmi berjualan ketupat tahu (pelengkap = ketupat tahu). Kenapa ketupa tahu tersebut merupakan pelengkap ? bukan merupakan objek. Mohon dijawab
BalasHapusKarena fungsinya untuk melengkapi kalimat lainnya. Selain itu, pelengkap tidak bisa berubah menjadi subjek seperti halnya objek.
HapusKecuali jika kalimatnya ibu menjual ketupat tahu, baru dalam hal ini 'ketupat tahu' adalah objek karena bisa diubah menjadi subjek.
Terimakasih untuk ilmunya 🙏
BalasHapusUntuk pengertian menurut para ahli tolong dicantumkan yah🙏
Siap kak, terima kasih atas masukannya
Hapus