RajaBackLink.com

Apa Itu Frasa : Pengertian, Ciri, Jenis + Contoh [Lengkap]

Apa itu frasa

Kalimat tersusun dari beberapa kata yang masing-masing kata tersebut menempati fungsi tertentu. Namun, terkadang ada dua atau lebih kata yang menempati satu fungsi pada sebuah kalimat, itulah yang dinamakan frasa.

Berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai pengertian frasa, ciri, jenis, dan contoh-contohnya.

Apa Itu Frasa?

pengertian frase

Pengertian frasa adalah sebuah kesatuan kata yang terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki sebuah makna gramatikal. Dalam hal ini yang dimaksud dengan makna gramatikal adalah makna yang berubah-ubah sebab menyesuaikan dengan konteks.

Walaupun terdiri dari dua kata atau lebih, namun frasa tidak bisa membentuk kalimat yang sempurna. Hal tersebut disebabkan karena frasa tidak memiliki kata yang berfungsi sebagai predikat. Padahal seperti yang kita tahu, sebuah kalimat setidaknya harus mengandung unsur subjek dan predikat.

Baca juga : apa itu kata turunan?

Pengertian Frasa Menurut Para Ahli

Beberapa ahli juga menyampaikan pendapatnya mengenai definisi dari frasa yaitu sebagai berikut :

Ramlan

Frasa menurut Ramlan (1985), adalah satuan gramatik yang tersusun dari dua kata atau lebih. Susunan dua kata atau lebih itu tidak melampaui batas fungsi unsur klausa atau dengan kata lain tidak melampaui unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Contoh dari pengertian frasa yang dimaksud Ramlan, misalnya seperti :

“Dewi sedang menulis surat di kamar”

Kalimat di atas terdiri dari beberapa kata yang memiliki fungsi berbeda-beda, yaitu Dewi menempati fungsi sebagai subjek, sedang membaca menempati fungsi sebagai predikat, surat menempati fungsi sebagai objek, dan di kamar menempati fungsi sebagai keterangan.

Kridalaksana

Frasa menurut Kridalaksana adalah gabungan antara dua kata atau lebih dan sifatnya non predikatif. Gabungan dua kata atau lebih itu dapat rapat dan dapat pula renggang, contohnya seperti gedung tinggi.

Ciri-ciri frase
Baca juga : pengertian kata dasar.

Ciri-Ciri Frasa


Berdasarkan beberapa pengertian frasa di atas, maka Anda bisa mengambil kesimpulan mengenai ciri-ciri frasa, seperti berikut ini :
  • Minimal terdiri dari dua kata atau lebih
  • Menempati satu fungsi dalam sebuah kalimat, kecuali fungsi sebagai predikat
  • Bersifat nonpredikatif sehingga tidak bisa menjadi kalimat sempurna
  • Tidak dibatasi jumlah kata, sebab frasa dapat terdiri dari dua, tiga, empat, dan seterusnya, seperti yang terlihat dari beberapa contoh di bawah ini :
    • Buku kakak
    • Buku geografi kakak
    • Buku pelajaran geografi kakak
    • Buku pelajaran geografi kelas X SMA

Jenis-jenis Frasa

Jenis-jenis frasa

Frasa terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kontruksi, kelas, dan maknanya. Berikut ini adalah penjelasannya :

Jenis Frasa Berdasarkan Konstruksinya (Fungsi dari Unsur Pembentuknya) + Contoh

Berdasarkan fungsi dari unsur pembentuknya, frasa atau frase terdiri atas :

Frasa Endosentris

Pengertian frasa endosentris merupakan jenis frasa yang memiliki kedudukan sejajar. Hal tersebut membuat salah satu atau keduanya dikenal sebagai unsur pusat.

Konstruksi frasa endosentris ini cukup fleksibel, karena unsur-unsurnya dapat saling menggantikan kedudukan secara keseluruhan. Frasa endosentris ini terdiri dari 4 jenis, yaitu :

  • Frasa Atributif
Pengertian frasa atributif adalah gabungan kata yang salah satu katanya berperan sebagai kata utama sedangkan kata lainnya sebagai pendukung dari kata utama tersebut. Contoh frasa atributif misalnya seperti :

“Perusahaan milik Pak Raymond baru saja melakukan investasi jangka panjang yang hasilnya cukup menggiurkan”

Dalam frasa investasi jangka panjang tersebut, apabila dijabarkan maka kata ‘investasi’ adalah kata utama, sedangkan ‘jangka panjang’ adalah kata pendukung.

  • Frasa Atributif Berimbuhan
Pada dasarnya frasa atributif berimbuhan ini juga terbentuk dari gabungan kata yang salah satu kata berperan sebagai kata utama dan kata lainnya sebagai kata pendukung, namun dalam frasa atributif berimbuhan ini ada salah satu katanya yang diberi imbuhan.

Contoh frasa atributif berimbuhan, misalnya seperti :

“Kakak baru saja mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik di kantornya”

Dalam frasa karyawan terbaik tersebut apabila dijabarkan maka kata ‘karyawan’ adalah kata utama, sedangkan ‘terbaik’ adalah kata pendukung yang diberi imbuhan ter-.

  • Frasa Apositif
Pengertian frasa apositif adalah frasa yang salah satu kata pendukungnya dapat menjelaskan kata utama. Contoh frasa apositif misalnya seperti :

“Ayah membeli barang bekas di pasar dengan harga yang sangat murah”

Dalam frasa barang bekas tersebut apabila dijabarkan maka kata ‘barang’ adalah kata utama, sedangkan ‘bekas adalah kata pendukung yang menjelaskan seperti kondisi dari barang tersebut.

  • Frasa Koordinatif
Pengertian frasa koordinatif adalah frasa yang terbentuk dari kata yang sama-sama berperan sebagai kata utama. Biasanya frasa koordinatif ini ditandai dengan kata ‘dan’, serta ‘atau’. Contoh frasa koordinatif, misalnya seperti :
    • Setiap manusia membutuhkan sandang dan pangan yang cukup untuk hidup.
    • Tua dan muda beramai-ramai mendatangi pertunjukan musik di lapangan.
    • Dini masih ragu apakah akan jual atau beli perhiasan.
Dalam ketiga contoh kalimat yang mengandung frasa koordinatif di atas, sudah jelas bahwa kedudukan dari gabungan kata tersebut sama-sama berperan sebagai kata utama.

Frasa Eksosentris

Pengertian frasa eksosentris merupakan jenis frasa yang tidak memiliki persamaan kedudukan dalam unsur frasa tersebut.
Hal tersebut membuat jenis frasa yang satu ini tidak memiliki unsur pusat sehingga tidak dapat dipisahkan untuk menggantikan. Contoh frasa eksosentris misalnya seperti :
    • Mereka senang main pasir di pantai.
    • Sang mantan masih terus mengingat kenangan manis bersamanya.
    • Segera makan sebelum makanan habis semua

 

Jenis Frasa Berdasarkan Kelasnya + Contoh

Berdasarkan kelasnya, frasa dibedakan ke dalam 6 kelas. Adapun jenis-jenis frasa berdasarkan kelasnya dapat kamu simak pada informasi berikut ini :

Frasa Nomina

Sesuai namanya, pengertian frasa nomina tentu saja adalah frasa yang unsur utama dalam bentuk kata benda (nomina). Contoh frase nomina itu sangat banyak macamnya, misalnya seperti sepeda balap, burung langka, siswa teladan, meja makan, kursi goyang, dan lain sebagainya.

Frasa Verba

Frasa verba juga terbentuk dari gabungan beberapa kata yang memiliki unsur utama dalam bentuk kata kerja (verba). Frasa jenis ini juga ditandai dengan adanya afiks verba, imbuhan kata sedang untuk jenis frasa verba aktif, serta imbuhan kata sudah sebagai penanda keadaan.

Ciri frasa verba lainnya adalah tidak bisa ditambahi dengan kata sangat dan frasa jenis ini biasanya akan menempati fungsi predikat dalam kalimat. Contoh frasa verba, misalnya seperti: sedang membaca, bekerja keras, mengiris tipis, dan lain sebagainya.

Baca juga : contoh frasa nomina dan frasa verba.


Frasa Adjektiva

Pengertian frasa yang satu ini adalah gabungan beberapa kata yang memiliki unsur utama dalam bentuk kata sifat (adjektiva). Biasanya, frasa adjektiva ini akan menempati posisi predikat dalam sebuah kalimat dan frase jenis ini juga bisa diberikan imbuhan ter- agar dapat mewakili kata bermakna ‘paling’.
Contoh frasa adjektiva, dapat terlihat dalam beberapa contoh kalimat di bawah ini :
    • Tutur katanya sangat lembut sehingga banyak orang menyukainya.
    • Kondisi keuangannya kacau balau setelah ibunya meninggal.
    • Kakak mendapat prestasi terbaik di sekolahnya.

Frasa Numeralia

Pengertian frasa numeralia adalah frasa yang unsur utamanya dalam bentuk kata bilangan. Jenis frasa ini dapat ditambah dengan kata bantu bilangan, mulai dari biji, ekor, buah, lusin, kodi, hingga satuan mata uang, dan lain sebagainya. Contoh frasa numeralia di antaranya seperti :
    • Bu Heni membeli sepuluh kodi kain warna merah.
    • Pak Ahmad menjual dua ekor kambing.
    • Martinah mendapat hadiah sepasang sepatu dari ibunya.
    • Handi memberikan satu kilogram gula pasir kepada tetangganya.
    • Pak Budi menjual dua ekor sapi.

Baca juga : contoh klausa numeralia.

Frasa Preposisi

Pengertian frasa preposisi adalah frase yang terbentuk dari kata depan (preposisi) untuk dijadikan sebagai kata penunjuk. Kata depan pada frasa preposisi itu kemudian diikuti dengan kata atau gabungan kata yang bukan termasuk klausa. Contoh frasa preposisi di antaranya seperti :
    • Di rumah ibu sibuk membuat kue.
    • Anak-anak berkumpul di taman bermain.
    • Kakak baru pulang dari rumah sakit.
    • Hadiah itu akan dikirim langsung untuk ayah.

Frasa Konjungsi

Pengertian frasa konjungsi adalah frase yang terbentuk dari beberapa kata dan ditandai dengan sebuah kata hubung (konjungsi).

Jenis frasa ini dapat pula dikatakan sebagai frasa keterangan (verbal). Contoh frasa konjungsi adalah sebagai berikut :
    • Makanan di atas meja itu bau semua karena dimasak kemarin pagi.
    • Besok siang mereka pergi ke Surabaya.
    • Tadi malam terjadi kebakaran hebat di kampung sebelah.

 

Jenis Frasa Berdasarkan Kedudukannya + Contoh

Jenis frasa berdasarkan kedudukan ini dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu frasa setara dan frasa bertingkat.

Frasa setara

Pengertian frasa setara adalah frasa yang memiliki unsur dengan hubungan setara. Contoh frasa setara diantaranya seperti berikut ini:
    • Pencopet itu sering keluar masuk penjara namun hingga sekarang belum jera.
    • Andi dan Mia adalah sepasang suami istri yang masih terlihat mesra walau sudah 20 tahun menikah.
    • Pemuda pemudi desa sedang berkumpul membahas masalah irigasi pertanian.

Frasa Bertingkat

Pengertian frasa yang dikenal sebagai frasa bertingkat ini adalah kebalikan dari frasa setara. Jenis frasa ini memiliki unsur dengan kedudukan yang tidak setara. Frasa bertingkat mengusung pola diterangkan dan menerangkan.

Ciri utama frasa bertingkat adalah terdapat unsur utama yang diterangkan sedangkan unsur pelengkapnya dianggap sebagai unsur yang menerangkan. Contoh frasa bertingkat di antaranya sebagai berikut ini :
  • "Ibu menaiki tangga berjalan menuju ke lantai empat di mall besar itu"
Dalam kalimat tersebut frasa bertingkat dapat terlihat dari frasa ‘tangga berjalan’. Kata ‘tangga’ adalah unsur utama (diterangkan), sedangkan kata ‘berjalan’ adalah unsur pelengkap (menerangkan).
  • "Rawon adalah salah satu makanan khas tradisional dari Surabaya".
Dalam kalimat tersebut frasa bertingkat dapat terlihat dari frasa ‘dari Surabaya’. Kata ‘Surabaya’ adalah unsur utama (diterangkan), sedangkan kata ‘dari’ adalah unsur pelengkap (menerangkan).
  • "Pak Ali sudah membersihkan kandang ayam".
Dalam kalimat tersebut frasa bertingkat ditunjukkan oleh frasa sudah membersihkan. Kata ‘membersihkan’ adalah unsur utama (diterangkan), sedangkan kata ‘sudah’ adalah unsur pelengkap (menerangkan).

Jenis Frasa Berdasarkan Maknanya + Contoh

Jenis frasa berdasarkan makna terbagi ke dalam tiga kategori yaitu, frasa biasa, frasa idiomatik dan frasa ambigu.

Frasa Biasa

Pengertian frasa biasa merupakan sebuah frasa yang terbentuk dari kata-kata yang mengandung makna sebenarnya. Contoh frasa yang juga dikenal dengan sebutan frasa lugas, di antaranya seperti berikut ini :
  • "Pak Syamsuddin membeli kambing hitam untuk dipelihara"
Dalam kalimat tersebut frasa biasa dapat terlihat dari frasa ‘kambing hitam’. Frasa kambing hitam tersebut memiliki makna yang sebenarnya yaitu kambing berbulu warna hitam.
  • "Lebaran adalah saat keluarga bisa puas makan hati sapi yang dimasak sambal goreng"
Dalam kalimat tersebut frasa biasa dapat terlihat dari frasa ‘makan hati’. Frasa makan hati tersebut memiliki makna yang sebenarnya yaitu hati sapi.
  • "Sejak kemarin bau kencur di dapur begitu menyengat"
Dalam kalimat tersebut frasa biasa dapat terlihat dari frase ‘bau kencur’. Frasa bau kencur tersebut memiliki makna yang sebenarnya yaitu aroma yang keluar dari salah satu bumbu dapur bernama kencur.
  • "Tulang punggung kakek sejak tadi malam terasa sakit"
Dalam kalimat tersebut frasa biasa dapat terlihat dari frasa ‘tulang punggung’. Frasa tulang punggung tersebut memiliki makna yang sebenarnya yaitu tulang di bagian punggung.

Frasa Idiomatik

Pengertian frasa idiomatik adalah jenis frasa yang terbentuk dari kata-kata bermakna konotatif/idiom atau dengan kata lain makna bukan sebenarnya. Contoh frasa idiomatik di antaranya seperti berikut ini :
  • "Penjaga keamanan pabrik menjadi kambing hitam dari peristiwa kebakaran yang terjadi tadi malam"
Dalam kalimat tersebut frasa idiomatik bisa terlihat dari frasa ‘kambing hitam’. Frasa kambing hitam tersebut mengandung makna konotatif (bukan sebenarnya) yang bermakna orang yang dijadikan sebagai tumpuan kesalahan padahal sebenarnya tidak bersalah.
  • "Presiden tidak boleh lepas tangan begitu saja atas kesalahan yang dilakukan oleh menteri"
Dalam kalimat tersebut frasa idiomatik dapat terlihat dari frasa ‘lepas tangan’. Frasa lepas tangan tersebut mengandung makna konotatif (bukan sebenarnya) yang bermakna tidak bertanggung jawab.
  • "Pak Arif banting tulang mencari nafkah demi keluarganya di kampung"
Dalam kalimat tersebut frasa idiomatik dapat terlihat dari frasa 'banting tulang'. Frasa banting tulang tersebut mengandung makna konotatif (bukan sebenarnya) yang bermakna bekerja keras.

Frasa Ambigu

Pengertian frasa ambigu adalah frasa yang bermakna ganda, tergantung konteks dari kalimat yang mengandung frasa tersebut. Penggunaan frasa ambigu baru bisa dianalisis maknanya jika dimasukkan ke dalam kalimat. Contoh frasa ambigu adalah sebagai berikut :

  • Kuda Hitam
Kuda hitam termasuk jenis frasa ambigu yang memiliki makna ganda tergantung dari konteks kalimat yang digunakan, misal seperti dua contoh kalimat di bawah ini :
    • "Daniel baru saja membeli kuda hitam" (konteks kalimat ini mengandung frase bermakna sebenarnya yaitu kuda berwarna hitam).
    • "Perwakilan Indonesia adalah kuda hitam dalam kompetisi renang yang digelar di Thailand" (konteks kalimat ini mengandung frase bermakna bukan sebenarnya yaitu peserta perlombaan yang tidak diperhitungkan akan menang, namun ternyata malah menjadi pemenang).

  • Rumah Tetangga Baru
Rumah tetangga baru termasuk jenis frasa ambigu sebab bermakna ganda tergantung dari konteks kalimat yang digunakan, misal seperti dua contoh kalimat berikut ini :
    • "Rumah tetangga baru itu kemarin terbakar habis hingga rata dengan tanah" (dalam kalimat ini frase rumah tetangga baru yang dimaksud baru adalah rumahnya).
    • "Minggu lalu ayah sudah bersilaturahmi ke rumah tetangga baru" (dalam kalimat ini frase rumah tetangga baru dan yang dimaksud baru adalah tetangganya).

  • Orang Tua
Orang tua termasuk jenis frasa ambigu, sebab memiliki makna ganda tergantung dari konteks kalimat yang digunakan, misal seperti dua contoh kalimat berikut ini :
    • "Selama ini orang tua yang bertanggung jawab atas biaya pendidikan anak-anaknya" (dalam kalimat ini frasa orang tua yang dimaksud adalah orang tua kandung atau orang yang melahirkan anak).
    • "Banyak orang tua yang menonton pagelaran wayang kulit di balai desa" (dalam kalimat ini frasa orang tua yang dimaksud adalah orang-orang yang sudah berusia tua).

Mempelajari dan memahami pengertian frasa akan memudahkan kamu untuk bisa memilih dan menempatkan frasa dengan tepat dalam sebuah kalimat. Penempatan frasa yang tepat dalam sebuah kalimat akan memudahkan pembaca atau pendengar mengerti pesan yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Posting Komentar

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif
Indonesia Website Awards