Ketika membaca sebuah buku, tentunya kamu sangat mudah menemukan sebuah tanda yang bernama tanda kurung. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk lengkung, siku, kurawal dan juga sudut.
Tanda kurung kurawal dan kurung siku lebih banyak ditemukan pada buku-buku matematika atau buku yang berhubungan dengan hitung-hitungan. Dan jenis tanda kurung yang satu ini penulisannya tidak diatur secara spesifik pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Sementara itu untuk tanda kurung lengkung dan kurung siku lebih mudah kamu temukan di buku apa saja. Serta tanda baca yang satu ini diatur dengan jelas pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang diterbitkan pada tahun 2015.
Daftar isi
Sebelumnya, saya sudah menjelaskan bagaimana penggunaan tanda kurung lengkung yang benar. Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang tanda kurung siku. Mari simak pembahasannya hingga selesai.
Apa Itu Tanda Kurung Siku?
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kurung siku diartikan sebagai tanda baca yang mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Tanda baca kurung siku juga ditulis secara berpasangan di sebelah kiri dan juga kata atau kalimat. Kamu bisa melihat ilustrasinya pada gambar di bawah ini.
Fungsi Tanda Kurung Siku
Selengkapnya mengenai masing-masing fungsi tersebut akan dibahas pada poin selanjutnya. Yuk, simak materinya sampai habis.
Baca juga : fungsi bahasa.
Aturan Penggunaan Tanda Kurung Siku yang Benar
Langsung saja, berikut ini dua aturan penggunaan tanda baca kurung siku yang tepat berdasarkan PUEBI :
Aturan Penggunaan Tanda Kurung Siku 1
Yang pertama, tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai tambahan atau koreksi atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contohnya sebagai berikut :- Penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia di alun-alun kota dirayakan secara khidmat.
- Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik
- Walaupun dalam keadaan h[u]Jan, ia tetap pergi ke sekolah.
- Ayah memberi kado tas baru [kepada] David karena mendapatkan juara kelas.
- Pak RT meminta warganya [untuk] tetap tenang.
- [Pak] Budi merupakan seorang direktur ternama.
- Aku lihat mereka sedang membicara[kan] sesuatu.
- Aku merasa[kan] ketidaknyamanan di tempat ini.
- Dia sangat pandai menar[i].
Baca juga : penggunaan tanda petik yang benar.
Aturan Penggunaan Tanda Kurung Siku 2
Dan aturan yang kedua, tanda baca yang satu ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung di dalamnya. Berikut ini contoh penggunaannya dalam kalimat :- Persamaan kedua proses tersebut (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 31-35]) perlu dibentangkan di sini.
- Sufiks merupakan imbuhan yang terletak di akhir kata (contoh dijelaskan pada lampiran 3 [lihat halaman 21]).
- Pembahasan mengenai teori Darwin telah dijelaskan pada buku edisi sebelumnya (baca buku “Teori Darwin” [Bab III]).
- Terdapat 5 unsur komunikasi dalam model Lasswell (pembahasan selengkapnya bisa dibaca di Bab I [halaman 12]).
- Rumah Pak Burhan (yang bercat kuning [dihuni sejak 1987]) sudah terjual.
- Agus Riyono (akrab disapa "Patub" [kakak dari Dedy Riyono]) adalah gitaris dari grup musik Letto.
Baca juga : penggunaan tanda koma yang benar.
Bagaimana sekarang sudah paham bukan? Demikian sedikit materi mengenai aturan penggunaan tanda kurung yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Bila materi ini bermanfaat, jangan lupa bagikan kepada yang lainnya agar mereka juga merasakan manfaatnya yang sama. Sampai jumpa pada materi-materi selanjutnya!
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif