https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Mengenal Achdiat K. Mihardja, Penulis Indonesia Angkatan 45

6/24/2019
Mengenal Achdiat K. Mihardja

Achdiat K. Mihardja merupakan seseorang tokoh sastra angkatan 45 yang lahir di Garut, 6 Maret 1911 dan meninggal Canberra, Australia, 8 Juli 2010 pada umur 99 tahun. Novel "Atheis" menjadi salah satu karyanya yang sangat terkenal.

Beliau dikenal sebagai seseorang sastrawan dan penulis Indonesia. Selain itu, beliau juga merupakan dramawan dan pernah menjalani berbagai profesi lainnya seperti dosen dan guru.

Achdiat juga telah banyak menciptakan beragam karya sastra dan mendapatkan banyak prestasi selama hidupnya. Seperti apakah kisahnya? Mari simak ulasannya berikut ini

1. Pendidikan

Achdiat K. Mihardja memulai pendidikan formalnya di HIS Bandung dan lulus tahun 1925. Selanjutnya, Achdiat melanjutkan studinya ke AMS Solo bagian sastra dan kebudayaan timur tahun 1932.

Di sana, beliau belajar tarekat Kadariyyah-Naksyahbandi dari K.H. Abdullah Mubarok, filsafat dari Prof. Beerling dan Pastur Dr. Jacobs S.J., dosen Filsafat Theisme di Universitas Indonesia.

Tahun 1956, dalam rangka Colombo Plan, Achdiat mendapat kesempatan menimba ilmu bahasa dan sastra Inggris dan juga karang-mengarang di Australia.

2. Karir

Achdiat Karta Mihardja mengawali karirnya sebagai seorang pengajar di perguruan nasional, Taman Siswa. Selain itu beliau juga pernah menjadi Kepala Jawatan Kebudayaan Perwakilan Jakarta Raya dan dosen Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1956-1961.

Tahun 1934 beliau bekerja sebagai anggota redaksi Bintang Timoer dan redaktur mingguan Panindjauan. Kemudian pada tahun 1941 beliau menjadi redaktur Balai Pustaka.

Di zaman pendudukan Jepang, Achdiat K. Mihardja menjadi penerjemah di bagian siaran radio Jakarta. Selepas Indonesia merdeka, beliau memimpin mingguan Gelombang Zaman dan Kemadjoean Rakjat yang terbit di Garut Jawa Barat. Pada saat itu juga, beliau juga menjadi anggota Bagian Penerangan Penyelidik Divisi Siliwangi.

Beliau pernah menjabat sebagai redaktur kebudayaan di berbagai majalah seperti Poejangga Baru dan Spektra tahun 1949. Selain itu, Achdiat juga pernah mendapatkan amanah memegang jabatan Kepala Bagian Naskah dan Majalah Jawatan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan tahun 1951 - 1961.

Selanjutnya, pada tahun 1951 Achdiat menjabat Wakil Ketua Organisasi Pengarang Indonesia (OPI) dan anggota pengurus Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN). Tak hanya itu saja, di tahun yang sama beliau juga bertugas sebagai Ketua Pen-Club Internasional Sentrum Indonesia dan Ketua Seksi Kesusastraan Badan Penasihat Siaran Radio Republik Indonesia (BPSR).

Karir Achdiat K. Mihardja selanjutnya adalah menjadi Ketua Bagian Naskah/Majalah Baru tahun 1954. Dan juga juri Hadiah Berkala BMKN untuk kesusastraan tahun 1959.

Tahun 1959 - 1961 Beliau menjadi dosen Sastra Indonesia Modern di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia hingga mendapatkan jabatan akademik lektor kepala. Dan setahun kemudian, beliau mendapatkan kesempatan untuk mengajarkan Drama Indonesia Modern di Australian National University, Canberra, Australia.

3. Karya

Novel Atheis Karya Achdiat K. Mihardja
Sumber gambar : ensiklopedia.kemdikbud.go.id

Achdiat Karta Raharja sudah menciptakan banyak karya sastra mula dari novel, cerpen, esai, naskah drama, dan lain sebagainya. "Athies" merupakan salah satu karya Achdiat yang paling terkenal bahkan pernah diangkat menjadi sebuah tim.

Bahkan banyak pakar sastra yang membicarakan Achdiat dan novel yang pernah diterbitkannya tersebut. Menurut Ajip Rosidi, Ichtisar Sedjarah Sastra Indonesia (1969) menyatakan bahwa Achdiat mendapatkan kesuksesan dengan Atheis yang menjadikannya pengarang roman terkemuka di Indonesia.

Tak hanya itu saja, A.Teeuw juga pernah menyinggung Achdiat dalam bukunya, Sastra Baru Indonesia (1970). A. Teeuw menyatakan bahwa Achdiat sebagai tokoh sastra yang penting dan sangat terkenal dengan novelnya Atheis sebagai novel yang ditulis setelah perang benar-benar menarik dan bernilai.

Bahkan di usianya yang sudah sangat tua (94 tahun), beliau masih terus berkarya. Tahun 2005 Achdiat menerbitkan buku yang berjudul Manifesto Khalifatullah. Pada buku tersebut, penulis mengatakan bahwa manusia adalah wakil Tuhan (khalifatullah) di muka bumi, bukan wakil setan.

Apa hanya itu saja? Tentu tidak. Berikut ini beberapa karya sastra yang pernah dibuat oleh Achdiat Karta Mihardja :

  • Novel Atheis (1949) dan diangkat menjadi film dengan nama yang sama (1974).
  • Drama Bentrokan Dalam Asrama (1952).
  • Drama Keluarga R. Sastro (1959).
  • Drama Pak Dulah in Extremis (1959).
  • Kumpulan Cerpen Keretakan dan Ketegangan (1956).
  • Kumpulan Cerpen Kesan dan Kenangan (1960).
  • Kumpulan Cerpen Belita Nasib (1975).
  • Kumpulan Cerpen Pembunuh dan Anjing Hitam (1975).
  • Esai Polemik Kebudayaan (1948)
  • Esai Pengaruh Kebudayaan Feodal (1948) sebagai editor.

4. Penghargaan

Sebagai seorang sastrawan, Achdiat Karta Mihardja telah mendapatkan berbagai penghargaan atau prestasi selama hidupnya. Kumpulan cerpennya Keretakan dan Ketegangan (1956) memperoleh Hadiah Sastra Nasional BMKN tahun 1957.

Tak hanya itu saja, novelnya "Atheis" juga memperoleh Hadiah Tahunan Pemerintah RI tahun 1969. Bahkan novel tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh R.J. Maguire tahun 1972.

5. Wafat

Achdiat menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 8 Juli 2010 di Canberra, Australia. Beliau meninggal setelah sebelumnya mengidap penyakit stroke.

Itulah sedikit informasi dan kisah tentang Achdiat K. Mihardja, seorang sastrawan yang telah menghasilkan berbagai karya dan banyak mendapatkan prestasi yang luar biasa. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi bagi kita semua. Terima kasih.

Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif