Ayo berbahasa akan membahas mengenai contoh tamsil atau ibarat yang juga merupakan salah satu jenis dari peribahasa. Jenis Peribahasa yang satu ini tentu saja memiliki ciri khas tersendiri seperti jenis peribahasa yang lainnya.
Daftar isi
Namun sebelum saya memberikan contoh-contohnya, sebaiknya kalian mengetahui tentang definisi tamsil terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasannya
Apa Itu Tamsil?
Tamsil merupakan kalimat yang digunakan untuk mengibaratkan suatu keadaan. Tamsil juga disebut dengan ibarat yang dibuat dengan tujuan membuat perbandingan terkait suatu hal. Tamsil sedikit mirip dengan perumpamaan.Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi ke V, tamsil digolongkan ke nomina yang memiliki arti "persamaan dengan umpama". Dan kata tamsil bisa diturunkan menjadi beberapa kata yakni bertamsil, menampilkan, tamsilan, dan tertamsilkan.
Baca juga : materi pantun + contohnya
Berikut Contoh Tamsil + Artinya
Setelah kamu memahami pengertian dari peribahasa tamsil, kini saatnya anda mengetahui apa saja contoh dari tamsil. Berikut ini beberapa contoh dan dilengkapi dengan artinya :- Ada gula ada semut (dimana ada kesenangan, di situ banyak orang datang).
- Ada hari ada nasi (asal masih hidup, rezeki akan selalu ada).
- Adat pasang berturun naik (keadaan yang selalu berubah-ubah, terutama tentang kedudukan atau kekayaan seseorang).
- Air beriak tanda tak dalam (orang yang sombong biasanya kurang ilmunya).
- Air tenang menghanyutkan (orang yang pendiam namun banyak pengetahuannya).
- Air cucuran atap jatuh ke perlimbahan juga (sifat anak menurut teladan orang tuanya).
- Tong kosong nyaring bunyinya (orang yang bodoh, banyak bualnya).
- Baragsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya (maksud hati ingin mencelakakan orang lain, namun dirinya juga yang celaka).
- Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih (segala hal yang terjadi di kehidupan ini bukanlah manusia yang menentukannya).
- Jauh di mata dekat di hati (dua orang yang tetap merasa dekat meski dipisahkan oleh jarak).
- Karena nila setitik, rusak susu sebelanga (karena kesalahan kecil, segala kebaikan yang telah dilakukan selama ini hilang begitu saja).
- Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh (seiya sekata dalam setiap keadaan).
- Menang jadi arang, kalah jadi abu (dalam pertarungan, menang atau kalah hanya membuat keduanya menderita).
- Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (ilmu yang dituntut secara tidak sempurna tidak akan berguna).
- Seberat-berat mata memandang, lebih berat bahu memikul (seberat apapun orang yang sekadar melihat, jauh lebih menderita orang yang mengalami).
- Ibarat menegakkan benang basah (melakukan sesuatu yang tidak akan berhasil).
- Ibarat menuangkan minyak ke api (terlalu membesarkan permasalahan).
- Segar dipakai, layu dibuang (sesuatu yang bagus hanya dihargai ketika bagus saja).
- Tua-tua keladi, makin tua makin jadi (semakin tua usianya, namun berbuat seperti anak muda).
- Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian (bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian).
Materi lainnya : definisi dan contoh pepatah.
Demikian penjelasan dan contoh tentang tamsil, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di materi bahasa Indonesia selanjutnya. Bila ada yang ingin disampaikan, langsung saja berkomentar di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.
Ternyata pengibaratan yang selama ini digunakan dinamakan dengan tamsil. Tamsil yang sering saya dengar ada di contoh nomor 4 "Air beriak tanda tak dalam"
BalasHapus