https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Kata Ulang: Pengertian, Jenis, dan Contohnya Lengkap

2/23/2025
kata ulang

Kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai kata ulang atau reduplikasi. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga contohnya dalam kalimat.

Kata ulang ini sering kita temukan di berbagai buku seperti berminggu-minggu, anak-anak, sehari-hari, dan lain sebagainya. Materi ini sangat penting untuk dipelajari karena sering digunakan dalam dunia tulis menulis.

Termasuk ketika kamu akan membuat novel, cerpen, dialog, atau teks berbahasa Indonesia lainnya.

Apa Itu Kata Ulang?

apa itu kata ulang
Sumber gambar: kompas.id

Kata ulang adalah kata atau frasa yang dibentuk dengan mengulang kata dasar, baik sebagian maupun seluruhnya. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata.

Menurut Rohmadi, dkk (2013:83), reduplikasi adalah perulangan bentuk atas suatu bentuk dasar. Bentuk baru sebagai hasil perulangan bentuk dasar itulah yang disebut sebagai kata ulang. 

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa reduplikasi merupakan hasil pengulangan kata dasar sehingga ada kata sama atau mirip diucapkan dua kali.

Ciri-Ciri Kata Ulang

Reduplikasi memiliki beberapa ciri yang harus kamu ketahui yaitu.

  • Memiliki bentuk dasar yang diulang.
  • Kelas kata ulang sama dengan kelas kata bentuk dasar.
  • Makna bentuk ulang berhubungan dengan makna bentuk dasar.
  • Terdiri lebih dari satu morfem.
  • Pengulangan tidak mengubah golongan kata.
  • Bentuk dasar pengulangan kata selalu berupa bentuk yang terdapat dalam pemakaian bahasa sehari-hari.

Fungsi Kata Ulang

Reduplikasi memiliki beberapa fungsi yang dapat memperkaya makna suatu kalimat yaitu.

  • Menunjukkan jumlah yang lebih dari satu atau untuk menekankan banyaknya suatu benda atau orang.
  • Memberikan penekanan pada intensitas suatu tindakan, menggambarkan sesuatu yang lebih besar, atau lebih kuat.
  • Menggambarkan keadaan yang berulang atau berlangsung terus-menerus.

Jenis Kata Ulang

Reduplikasi itu ada berbagai macam jenisnya. Apa sajakah itu? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

1. Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, kata ulang terbagi menjadi beberapa macam yaitu.

a. Dwilingga (Utuh)

Dwilingga adalah bentuk pengulangan atas seluruh bentuk dasar tanpa adanya afiksasi atau penambahan imbuhan. Misalnya ibu-ibu, anak-anak, bapak-bapak. Berikut ini contohnya dalam kalimat:

  • Ibu-ibu sibuk menyiapkan masakan untuk hajatan.
  • Bapak-bapak sedang nongkrong di pos ronda.
  • Anak-anak bermain di taman dengan riang.
  • Buku-buku itu tersusun rapi di rak perpustakaan.
  • Bunga-bunga di taman ini sangat indah dan berwarna-warni.
  • Teman-teman aku akan datang ke rumah besok.
  • Makanan-makanan tradisional Indonesia sangat beragam.
  • Film-film yang ditayangkan di bioskop minggu ini sangat menarik.
  • Pakaian-pakaian yang dijual di pasar itu sangat murah.

b. Dwipurwa (Sebagian)

Dwipurwa adalah perulangan sebagian yang mana bentuk kata dasar hanya diulang sebagain saja. Misalnya, lelaki, tetamu, dan pepohonan. Beberapa contohnya dalam kalimat yaitu.

  • Lelaki itu berjalan dengan percaya diri di sepanjang jalan setapak.
  • Tetamu yang datang ke rumahnya sangat ramah dan menyenangkan.
  • Pepohonan di taman itu memberikan suasana yang sejuk dan nyaman.
  • Sesama teman, kita harus saling mendukung dalam setiap kegiatan.
  • Dedaunan yang rimbun menambah keindahan taman di halaman rumah.
  • Bebatuan di tepi sungai menjadi tempat yang nyaman untuk duduk dan bersantai.
  • Rerumputan hijau di lapangan membuat suasana menjadi lebih segar dan alami.
  • Reruntuhan bangunan tua itu menyimpan banyak cerita sejarah yang menarik.

c. Kata Ulang Berimbuhan

Kata ulang berimbuhan adalah reduplikasi yang berasal dari kata dasar dengan tambahan kata dasar pada salah satu atau kedua kata. Contohnya seperti masak-masakan, berlari-lari, dan kejar-mengejar.

Berikut ini beberapa contoh kata ulang berimbuhan dalam kalimat bahasa Indonesia.

  • Anak-anak itu bermain masak-masakan di halaman sambil tertawa riang.
  • Mereka berlari-lari di taman saat sore hari, menikmati waktu bersama.
  • Di lapangan, anak-anak terlihat kejar-mengejar satu sama lain.
  • Berhari-hari dia menunggu kabar dari temannya yang sedang berada di luar negeri.
  • Setelah berbulan-bulan bekerja keras, akhirnya dia berhasil meraih impiannya untuk mendapatkan gelar sarjana.
  • Mereka telah berlatih berminggu-minggu untuk persiapan pertunjukan seni di sekolah.
  • Suara burung-burung bersahut-sahutan di pagi hari membuat suasana semakin hidup.
  • Kami bersama-sama membersihkan pantai untuk menjaga kebersihan lingkungan.
  • Mereka mencari-cari buku yang hilang di perpustakaan dengan penuh semangat.
  • Ayin sedang bermain rumah-rumahan bersama dengan adik saya yang bernama Tina.

d. Variasi Fonem

Variasi fonem atau kata ulang berubah bunyi adalah perulangan yang terjadi dengan cara mengulang bentuk dasar disertai dengan perubahan bunyi pada salah satu sukunya. Contohnya seperti serba-serbi, gerak-gerik, lauk-pauk, sayur-mayur, dan ramah-tamah.

Berikut ini beberapa contoh reduplikasi variasi fonem dalam kalimat bahasa Indonesia.

  • Gerak-gerik anak-anak saat bermain di taman sangat menghibur hati para orang tua.
  • Di restoran itu, berbagai lauk-pauk disajikan dengan cita rasa yang menggugah selera.
  • Pasar tradisional ini menawarkan berbagai sayur-mayur segar yang baru dipanen.
  • Sikap ramah-tamah para penduduk desa membuat para wisatawan merasa diterima dengan baik.
  • Suasana di pasar saat itu sangat kacau-balau karena banyaknya pengunjung yang berdesakan.
  • Dia bolak-balik mencari kunci mobilnya yang hilang di rumah.
  • Hiruk-pikuk pesta pernikahan itu membuat semua orang merasa senang dan bersemangat.
  • Dia mondar-mandir di ruang tamu sambil menunggu kabar dari temannya yang terlambat datang.
  • Anak-anak itu suka utak-atik mainan mereka, mencoba berbagai cara untuk membuatnya berfungsi dengan baik.

e. Kata Ulang Semu

Kata ulang semu adalah reduplikasi yang sebenarnya mirip dengan pengulangan penuh. Hanya saja, model kata ini menjadi tidak bermakna jika berdiri sendiri.

Misal, kupu-kupu, jika hanya "kupu" saja maka tidak ada maknanya. Contoh lainnya yaitu ubun-ubun dan pura-pura. Sementara itu, contoh dalam bentuk kalimat yaitu.

  • Kupu-kupu yang berwarna-warni terbang indah di taman bunga, menarik perhatian semua orang yang melintas.
  • Dia merasakan sakit di ubun-ubun setelah berlama-lama di bawah sinar matahari tanpa topi.
  • Meskipun dia pura-pura tidak mendengar, sebenarnya dia sangat tertarik dengan pembicaraan teman-temannya.
  • Di padang rumput, sekelompok biri-biri sedang merumput dengan tenang.
  • Anak-anak itu sangat senang menerbangkan layang-layang di pantai saat angin berhembus kencang.
  • Di kebun binatang, kami melihat kura-kura yang bergerak lambat di dalam kolam.
  • Cumi-cumi yang segar itu menjadi hidangan favorit di restoran seafood.
  • Ibu membuat agar-agar rasa mangga sebagai pencuci mulut untuk acara keluarga.

2. Berdasarkan Maknanya

Berdasarkan makna yang terkandung didalamnya, kata ulang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu.

a. Menunjukkan Mirip

Reduplikasi satu ini menunjukkan kemiripan atau keidentikan baik untuk subjek maupun objek. Misalnya yaitu orang-orangan, motor-motoran, dan kebiru-biruan. Contoh kalimatnya yaitu.

  • Di sawah, terdapat orang-orangan sawah yang digunakan untuk menakut-nakuti burung.
  • Anak-anak bermain dengan motor-motoran yang mereka bawa dari rumah.
  • Langit sore itu tampak indah dengan warna kebiru-biruan yang menawan.
  • Anak-anak bermain mobil-mobilan di halaman rumah sambil tertawa riang.
  • Pada akhir pekan, kami mengadakan lomba panah-panahan di taman kota.
  • Dia sangat suka bermain dengan robot-robotan yang bisa bergerak dan berbicara.
  • Di kelas memasak, anak-anak belajar tentang masak-masakan tradisional Indonesia.
  • Dalam permainan dokter-dokteran, anak-anak berpura-pura merawat pasien dengan alat mainan.

b. Bermakna Jamak

Reduplikasi yang bermakna jamak berarti kondisi subjek atau objeknya memiliki jumlah lebih dari satu. Misalnya yaitu anak-anak (lebih dari satu anak).

Inilah beberapa contoh reduplikasi bermakna jamak dalam kalimat bahasa Indonesia.

  • Di perpustakaan, terdapat buku-buku yang menarik untuk dibaca.
  • Kucing-kucing di taman bermain sangat lucu dan menggemaskan.
  • Teman-teman aku sering berkumpul di rumah untuk belajar bersama.
  • Di kebun itu, bunga-bunga bermekaran dengan warna yang sangat indah.
  • Di pesta ulang tahun, ada banyak kue-kue lezat yang disajikan.
  • Anak-anak bermain di taman dengan riang gembira.
  • Buku-buku itu disimpan di dalam rak dengan sangat rapi.
  • Orang-orang itu telah berkumpul di stadion sepakbola.
  • Pohon-pohon di hutan itu telah ditebang secara ilegal.
  • Di butik, pakaian-pakaian baru sudah dipajang untuk dijual.
  • Botol-botol bekas tersebut akan didaur ulang menjadi berbagai macam barang.

c. Bermakna Saling

Reduplikasi bermakna saling adalah perulangan yang memiliki makna saling membalas. Misalnya bersalam-salaman dan pandang memandang. Berikut ini contoh kalimatnya.

  • Aku dan dia saling pandang-memandang ketika kami berjumpa.
  • Setelah kedua tim bertanding, mereka saling bersalam-salaman satu dengan yang lainnya.
  • Burung-burung di dahan itu bersahut-sahutan di pagi yang cerah.
  • Kedua pendekar saling tikam-menikam dengan sadis.
  • Kedua pebalap mobil itu terus susul-menyusul hingga ke garis akhir.
  • Saat kami pergi ke pasar, kami suka lihat-melihat berbagai barang yang dijual di sana.
  • Dalam pertandingan tinju itu, kedua petinju terlihat sangat bersemangat saat mereka mulai pukul-memukul satu sama lain.
  • Di sekolah, kadang-kadang teman-teman suka ejek-mengejek, tetapi kami selalu berusaha untuk tidak tersinggung dan tetap bersahabat.

d. Bermakna Kolektif

Reduplikasi bermakna kolektif adalah reduplikasi yang memiliki suatu angka pembagi satu sama lainnya. Contohnya seperti satu-satu dan lima-lima. Inilah contohnya dalam kalimat.

  • Setelah menjawab pertanyaan kuesioner, para responden memperoleh makanan satu - satu.
  • Mereka bermain basket dengan jumlah lima - lima di lapangan.
  • Kedua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan.
  • Dalam perlombaan tersebut, ketiga-tiganya menunjukkan performa yang sangat baik sehingga sulit untuk menentukan pemenangnya.

Demikian penjelasan selengkapnya mengenai kata ulang yang bisa kamu pelajari. Jika ada yang kurang dipahami, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif