https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Interpretasi Seni Batu Prasejarah dan Makna Budaya yang Harus Diketahui

12/27/2024
interpretasi seni batu prasejarah

“Zaman Batu" atau "Stone Age" dicetuskan oleh Christian J. Thomsen. Ia merupakan seorang ahli barang antik di Denmark, tepatnya pada akhir abad ke-19. 

Thomsen mempelajari masa lalu manusia dengan sistem tiga zaman. Sistemnya didasarkan pada teknologi yang digunakan manusia di zaman purba tersebut, yaitu zaman batu, zaman perunggu dan zaman besi. 

Zaman Batu terbagi menjadi empat periode, diantaranya: Zaman Batu Tua (Paleolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), Zaman Batu Muda (Neolitikum), Zaman Batu Besar (Megalitikum). Peninggalan zaman batu yang paling khas yaitu pada keragaman alat terbuat dari batu seperti kapak lonjong, kapak perimbas dan alat serpih. 

Interpretasi Seni Batu Prasejarah dan Makna Budaya

seni batu prasejarah

Adapun terkait interpretasi seni batu di zaman prasejarah mulai dari tingkatannya sebagai berikut: 

1. Seni Rupa Zaman Paleolitikum

Zaman batu tua atau paleolitikum ini diperkirakan sudah berlangsung sejak 600.000 tahun yang lalu. Di zaman ini manusia sudah dapat menghasilkan alat-alat dari batu dan tulang teksturnya masih sangat kasar. Di antara karya seni tersebut yaitu: 

  • Kapak genggam atau chopper, merupakan alat pemotong atau penggali berbentuk seperti kapak namun tanpa tangkai dan pemakaiannya dengan cara digenggam. 
  • Kapak perimbas, termasuk alat perimbas kayu, pemahat tulang sekaligus senjata. 
  • Alat-alat dari tulang atau tanduk binatang, dipakai sebagai pelatih dengan ujung bergigi untuk menangkap ikan atau menggali ubi. 
  • Flakes, alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon untuk mengupas dan mengumpulkan makanan, berburu, serta menangkap ikan.

Selain alat-alat dari batu dan tulang yang masih kasar, lukisan babi dan telapak tangan berwarna merah pada dinding Gua Leang Pattae, Sulawesi Selatan, juga dikategorikan sebagai peninggalan Zaman Paleolitikum.

2. Seni Rupa Zaman Mesolitikum

Zaman Batu Tengah atau Mesolitikum mempunyai peninggalan yang cukup populer yaitu Kjokkenmoddinger, sampah dapur dari kulit siput. Ditumpuk menyerupai bukit dan menjadi fosil dengan ketinggian 7 m. 

Selain itu, karya seni rupa yang dijumpai pada zaman batu tengah ini juga seperti kapak genggam Sumatera. Kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dipecah-pecah, kapak pendek dan batu pipisan. 

3. Seni Rupa Zaman Neolitikum

Zaman batu muda ini, kita dapat menjumpai peninggalan seni rupa dari peralatan batu yang sudah diasah lebih halus. Peninggalan tersebut berupa kapak persegi, tembikar dan kapak lonjong. 

4. Seni Rupa Zaman Megalitikum

Zaman megalitikum atau zaman batu besar memiliki hasil kebudayaan berupa punden berundak, dolmen, menhir, waruga dan sarkofagus. Adapun bentuk-bentuk karya seni dari peninggalan zaman batu besar di Indonesia berkaitan dengan pemujaan dan upacara penguburan.

Makna Budaya di Balik Seni Batu Prasejarah

Melansir dari cadirhoyuk.com hasil interpretasi seni batu prasejarah dan makna budaya dari perkembangan zaman tersebut yaitu sebagai berikut: 

1.Konteks Keagamaan

Pada zaman batu sendi yang dihasilkan menunjukkan hubungannya dengan agama manusia di kala itu. Contohnya, seni lingkaran dapat diasosiasikan dengan ritual matahari yang dianggap sebagai pusat dari penghidupan mereka. 

Tarian atau ritual juga dapat mendeskripsikan tentang pentingnya hubungan manusia dengan kekuatan gaib. Maka dari itu, seni ini termasuk pada bagian integral dalam hubungan manusia dengan alam serta kekuatan Tuhan.

2. Hubungan dengan Alam Semesta 

Masyarakat yang hidup di zaman batu prasejarah mempunyai hubungan erat dengan alam semesta. Alhasil, mereka diberkati kemampuan untuk mempelajari dan memahami siklus alam, mulai dari pergantian musim, pergeseran bulan dan siklus panen. 

Hubungan tersebut ditandai dengan hasil seni batu yang dipenuhi simbol-simbol alam seperti air, langit dan gunung. Hal ini mengindikasikan bahwa seni batu ternyata juga berfungsi sebagai kalender terutama terkait panduan bertani dan berburu.

Seputar interpretasi seni batu prasejarah dan makna budaya yang dipaparkan di atas, nyatanya masih banyak ilmuan dan peneliti dengan pandangan yang berbeda. Anda dapat mempelajari lebih banyak di situs web cadirhoyuk.com


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif