https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Majas Perbandingan: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh [Lengkap]

10/07/2024
majas perbandingan

Selain majas pertentangan, penegasan, dan sindiran, ada jenis majas lainnya yaitu majas perbandingan. Majas ini sangat mudah kamu temukan dimana saja, termasuk itu pada karya sastra.

Apa yang dimaksud dengan majas perbandingan dan apa saja contoh-contohnya? Yuk, pelajari pada artikel berikut ini.

Pengertian Majas Perbandingan

pengertian majas perbandingan

Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang membandingkan antara satu objek dengan objek lainnya baik secara implisit maupun eksplisit.

Majas ini dapat menggambarkan dia hal yang menggambarkan kesamaan. Baik itu dari sifat, keadaan, tingkah laku, maupun hal-hal lainnya.

Adanya majas ini dapat mempengaruhi dan memberikan kesan bagi pendengar atau siapapun yang membacanya.

Ciri-ciri Majas Perbandingan

ciri majas perbandingan

Majas perbandingan memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan jenis majas lainnya yaitu.
  • Menggunakan kata-kata pembanding seperti "seumpama", "semisal", "laksana", "seperti", "bagai", "bak", dan lain sebagainya.
  • Menggambarkan kesamaan atau perbedaan antara dua objek atau keadaan.
  • Menciptakan citra yang kuat dalam pikiran pembaca atau pendengar.

Jenis Majas Perbandingan dan Contohnya

jenis majas perbandingan

Majas ini masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu.

1. Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang menggunakan perumpamaan atau analogi terhadap dua hal dengan sifat sama tetapi dalam bentuk berbeda.

Kata yang ada di majas metafora bukanlah makna sebenarnya, melainkan lebih ke analogi yang menghilangkan kata-kata seperti layaknya, bagai (kan), dan sebagainya.

Berikut ini beberapa contoh dari majas metafora dalam kalimat bahasa Indonesia.

  • Tingkahnya membuatku naik darah.
  • Ibu itu sedang murung karena si buah hati sedang sakit.
  • Di sekolah ia dikenal sebagai seorang yang kutu buku karena rajin pergi ke perpustakaan.
  • Tito memberikan buah tangan kepada temannya.
  • Doni adalah bintang kelas di 12 MIPA 3.
  • Demi memenuhi kebutuhan keluarga, ayah rela banting tulang setiap hari.
  • Putra adalah tangan kanan direktur perusahaan.
  • Si jago merah itu melahap puluhan toko.
  • Tikus kantor di Indonesia masih sangat banyak.
  • Dia selalu cari muka di hadapan guru.

2. Majas Asosiasi

Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal yang sebenarnya berbeda, tetapi dianggap sama. Maksud kesamaan ini adalah kesamaan sifat.

Karen membandingkan dua hal ini membuat majas asosiasi digolongkan sebagai majas atau gaya bahasa perbandingan. Pada kalimat, kamu akan menemukan dua hal yang bermakna sama tetapi dalam bentuk yang berbeda.

Selain itu, majas ini juga ditandai dengan kata-kata "bak", "seperti", atau "bagai". Berikut ini beberapa contoh dari majas asosiasi yang harus kamu ketahui.

  • Rambut hitammu bak mayang yang terurai.
  • Mana berani aku melawannya, pukulannya seperti Mike Tyson.
  • Gaya berjalannya seperti putri Solo.
  • Amarah guru itu meluap seperti seekor singa mengamuk.
  • Matanya berbinar seperti bintang kejora.
  • Bicaranya sungguh ketus dan pedas seperti cabai.
  • Gadget sekarang bagai ilmu sihir, semuanya mungkin terjadi!
  • Tenaganya tidak habis habis seperti Gatotkaca.
  • Kehidupannya sekarang seperti layangan putus.
  • Mukanya memerah bak buah tomat.

3. Majas Simile

Majas simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa. (KBBI V).

Majas ini dinyatakan secara eksplisit dengan kata seperti, bagai, atau laksana. Selain itu, majas simile juga langsung menyatakan sesuatu yang bermakna sama dengan hal lain, agar pembaca bisa tahu apa maknanya.

Berikut ini beberapa contoh majas simile dalam kalimat bahasa Indonesia.

  • Tubuhnya gemuk seperti bola.
  • Rambutnya hitam seperti malam gelap.
  • Dia berlari sangat cepat seperti kuda pacu.
  • Senyumnya lebar seperti lengkungan pelangi.
  • Rumahnya besar bak istana raja.
  • Mata gadis cantik itu berbinar bak bintang kejora.
  • Pak Arif tidak pernah sombong, sikap beliau ibarat padi yang berisi.
  • Hidup Mawar kini lebih bebas ibarat burung yang di udara.
  • Dengan kekayaan yang melimpah Indonesia ibarat surga.
  • Kalimatmu sangat tajam ibarat ibarat pisau yang menusuk hati.

4. Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan suatu benda mati yang memiliki sifat atau perilaku seperti manusia. Jadi pada kalimat terdapat kata-kata yang menunjukkan benda mati yang melakukan sesuatu seperti manusia.

Sebagai contoh, 'dedaunan pun menari-menari mengikuti angin'. Pada kalimat tersebut, daun melakukan aktivitas seperti manusia yaitu menari.

Selain contoh tersebut, masih banyak contoh majas personifikasi lainnya yaitu sebagai berikut.

  • Angin malam berbisik lembut di telingaku.
  • Bulan tersenyum cerah di langit malam.
  • Matahari memeluk bumi dengan hangat di pagi hari.
  • Air sungai berlari riang melewati bebatuan.
  • Bintang di langit malam berkedip seolah mengajak bicara.
  • Gelombang laut marah dan menghantam karang dengan keras.
  • Rumput di halaman rumah berkata-kata saat diinjak.
  • Sungai merayap perlahan menuju muara.
  • Lampu jalan memberikan sapaan hangat pada malam hari.
  • Pelangi mencium bumi dengan warna-warni yang memukau.

5. Majas Alegori

Majas alegori adalah majas yang menyandingkan dua objek menggunakan bahasa kiasan. Kata alegori sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu allegorein yang artinya berbicara secara kias. 

Satu kiasan dan kiasan lainnya saling berhubungan dan membentuk suatu makna. Selain itu, di dalam majas ini juga mengandung nilai moral.

Inilah dia beberapa contoh majas alegori yang harus kamu ketahui.

  • Kemarahan seperti api, semakin disulut semakin besar.
  • Mimpi adalah kunang-kunang yang menari-nari di langit malam.
  • Kegigihan adalah batu karang yang diterjang ombak, tetap teguh dan kokoh.
  • Pohon rindang adalah payung raksasa yang melindungi dari terik matahari.
  • Waktu berlari kencang seperti kuda liar yang lepas dari kandangnya.
  • Menuntut ilmu di waktu kecil bagaikan mengukir aksara di atas batu.
  • Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami sebagai nahkoda, dan istri sebagai juru mudi.
  • Ibarat alat dapur, perlakukan otak seperti pisau. Semakin sering diasah, ia akan semakin tajam.
  • Menjalani kehidupan berumah tangga itu sama seperti mengarungi samudra dengan sebuah bahtera.
  • Mencari seseorang yang jujur kini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.

6. Majas Eufemisme

Majas eufemisme adalah gaya bahasa yang bertujuan mengungkapkan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus. Eufemisme sendiri berasal dari bahasa Yunani euphemizein yang artinya kata kata baik.

Selain itu, tujuan penggunaan eufemisme adalah supaya tidak menyakiti orang lain dengan cara memperhalus bahasanya. Kata yang ada di majas perbandingan ini sebenarnya tabu, tetapi diperhalus supaya tidak menyinggung.

Sebagai contoh, ada kalimat "Ibu berpulang ke Rahmatullah". Maksud kata berpulang adalah meninggal dunia, tetapi sengaja tidak dibuat seperti itu. Selain contoh tersebut, berikut ini beberapa contoh dari majas eufemisme:

  • Tuna netra itu berjalan menggunakan tongkat. (Tuna netra = buta)
  • Di bawah jembatan kita bisa menemui tuna wisma. (Tuna wisma = gelandangan)
  • Sejak kecil dia tidak pernah belajar sehingga dia menjadi tuna aksara. (Tuna aksara = buta huruf)
  • Walau hanya dengan satu tangan, tuna daksa itu tetap semangat bekerja. (Tuna daksa = cacat tubuh)
  • Para tuna karya itu membutuhkan perhatian. (Tuna karya = pengangguran).
  • Bu Sinta sedang mencari asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumahnya. (Asisten rumah tangga = pembantu).
  • Koruptor itu akhirnya diringkus oleh aparat setelah sempat kabur ke luar negeri. (Koruptor = pencuri uang rakyat).
  • Puluhan mahasiswa diamankan ke kantor polisi secara paksa tanpa bukti yang jelas (Diamankan = ditangkap).
  • Pejabat yang terlibat kasus korupsi itu sudah memakai rompi orange. (Rompi orange = baju tahanan).
  • Paranormal yang berkedok agama itu akhirnya berhasil diringkus di Surabaya. (Paranormal = dukun).
jenis dan contoh contoh majas perbandingan


7. Majas Sinestesia

Majas sinestesia adalah majas yang menggabungkan dua atau lebih indera dalam kalimat. Inti dari majas sinestesia adalah perbandingan yang dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu yang dirasakan panca indera.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang bersangkutan dengan indra yang dipakai untuk objek atau konsep tertentu, biasanya disangkutkan dengan indra lain.

Berikut ini beberapa contoh kalimat yang di dalamnya mengandung majas sinestesia.

  • Warna senja terasa seperti lembutnya es krim vanila.
  • Sentuhan angin malam terdengar seperti melodi yang lembut.
  • Rasa mangga yang matang memiliki warna kuning cerah.
  • Sikap Kevin yang baik mampu meluluhkan hati ibunya.
  • Winda semakin bijaksana setelah menelan banyak asam garam kehidupan.
  • Rina tersenyum kecut ketika mendengar dirinya tidak lulus ujian.
  • Ayu tampak manis saat memakai gaun berwarna merah muda.
  • Nada bicaranya sangat kasar.
  • Perusahaan itu terkenal sangat pahit pada karyawannya.
  • Wajahnya dingin saat mendengar kabar kematian putrinya.

8. Majas Depersonifikasi

Jenis majas perbandingan selanjutnya adalah majas depersonifikasi. Majas ini sebenarnya merupakan kebalikan dari majas personifikasi.

Jika majas personifikasi itu benda mati yang bertingkah seperti manusia, maka majas depersonifikasi benda hidup menjadi seperti benda mati. Berikut ini beberapa contoh majas depersonifikasi.

  • Aku berusaha mencairkan hatinya yang telah lama membeku karena mantan kekasihnya.
  • Pikirannya meluas setelah belajar di universitas luar negeri.
  • Tekadnya membaja untuk mendapatkan pujaan hatinya.
  • Antrian di rumah makan itu menyemut.
  • Dia mematung melihat kecantikannya.
  • Jiwaku terasa membara setelah melihat keberhasilannya menjadi juara satu.
  • Darahnya seolah mendidih ketika tahu ada hal-hal tak adil.
  • Kalau kamu jadi buku, aku pasti jadi kertasnya.
  • Hatinya meleleh setelah ia menyatakan cinta.
  • Emosinya menguap setelah dia dirundung temannya.

9. Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke adalah majas yang menyatakan sebagian untuk seluruhnya atau seluruhnya untuk sebagian. Majas ini terbagi menjadi dua jenis yaitu pars pro toto dan totem to parte.

Pars pro toto itu sebagian untuk menyatakan secara keseluruhan. Sementara totem to parte menggunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian.

Berikut ini beberapa contoh majas sinekdoke, baik itu pars pro toto maupun totem to parte dalam kalimat.

  • Kamu harus segera angkat kaki dari rumah ini. (Pars pro toto).
  • Dimas tak kunjung menampakkan batang hidungnya sedari tadi. (Pars pro toto).
  • Ridwan telah lama menaruh hati pada Siti. (Pars pro toto).
  • Ketua RT menyerahkan bantuan beras dengan berat 10kg untuk setiap kepala. (Pars pro toto).
  • Aku mengirimkan sepucuk surat pada temanku yang tinggal di Bandung. (Pars pro toto).
  • Akhirnya mereka angkat kaki dari minimarket tersebut. (Pars pro toto).
  • Atraksi yang memukau itu menarik perhatian ribuan pasang mata. (Pars pro toto).
  • Orang itu hanya mengandalkan uluran tangan orang lain. (Pars pro toto).
  • Sehelai rambutnya pun membuat hatiku berdebar-debar. (Pars pro toto).
  • Dia tidak berani menginjakkan kaki ke rumah orang tuanya lagi karena sikapnya terdahulu. (Pars pro toto).
  • Indonesia bertanding melawan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. (Totem pro parte).
  • Argentina memenangkan Piala Dunia 2022. (Totem pro parte).
  • Seluruh dunia berpartisipasi dalam berbagai cabang olahraga di Olimpiade 2024. (Totem pro parte).
  • Anak-anak menyukai permen dan makanan yang manis. (Totem pro parte).
  • Buruh pabrik tersebut melakukan unjuk rasa di gedung DPR. (Totem pro parte).
  • Semua lelaki sama saja! (Totem pro parte).
  • Polisi berhasil menangkap para pencuri motor yang berusaha kabur. (Totem pro parte).
  • Kabupaten Lahat meraih juara pada lomba MTQ. (Totem pro parte).
  • Masyarakat di kota terkenal dengan kehidupannya yang individualistis. (Totem pro parte).
  • Anak muda senang makan bakso saat musim hujan. (Totem pro parte).

10. Majas Disfemisme

Majas disfemisme adalah majas yang mengungkapkan pernyataan yang kurang etis. Kalimat yang ada di dalamnya cenderung tabu sehingga kurang pantas untuk diucapkan.

Selain itu, kadang kala penggunaan majas disfemisme ini menggunakan kata-kata yang cenderung jorok. Misalnya yaitu "kencing", padahal ada bahasa yang lebih pantas lagi yaitu Buang Air Kecil.

Berikut ini beberapa contoh majas disfemisme dalam kalimat bahasa Indonesia.

  • Pelacur itu ditangkap polisi di hotel bintang 2.
  • Dia sangat bodoh sehingga ia tidak naik kelas.
  • Dari kejauhan sudah tercium bau ketiakmu.
  • Dia hanya seorang babu yang tidak perlu mendapat gaji tinggi,
  • Mobil tua itu sudah menjadi rongsokan yang harus dibuang.
  • Dia seperti pengemis yang terus-menerus meminta perhatian.
  • Kamu seperti pecundang yang tidak pernah berhasil.
  • Lana ditendang oleh atasannya.
  • Sesuatu yang cacat seperti itu tidak mungkin bisa diperbaiki.
  • Koruptor itu akhirnya dijebloskan ke dalam penjara.

11. Majas Alusio

Majas alusio adalah gaya bahasa untuk memperindah ungkapan atau kiasan supaya menimbulkan kesan imajinatif. Majas ini membandingkan dengan kata-kata yang sebenarnya sudah diketahui secara umum.

Itulah alasannya mengapa majas ini tergolong sebagai majas perbandingan. Berikut ini beberapa contoh majas alusio.

  • Setiap bertemu Ibu tirinya Ani selalu teringat kisah "Bawang merah, Bawang putih".
  • Gaya rambut Rudi seperti aktor Korea.
  • Setelah dioperasi wajahnya seperti boneka Barbie.
  • Seperti Abraham Lincoln berkata, 'Pemerintahan oleh rakyat, untuk rakyat, dan dari rakyat'.
  • Walaupun pemain kampung, tendangannya bagai Lionel Messi.
  • Roni dan Santi kalau bertemu selalu bertengkar seperti Tom & Jerry.
  • Dunia politik ibarat perang Troya yang penuh intrik dan pengkhianatan.
  • Seperti Malin Kundang, keangkuhan akan menghancurkan dirimu sendiri.
  • Dia adalah Napoleon dalam dunia bisnis yang sangat menguasai pasar.
  • Tindakannya seperti Yudas yang mengkhianati temannya sendiri.

12. Majas Fabel

Majas fabel adalah majas yang menggambarkan hewan atau tumbuhan yang bertingkah laku seperti manusia. Umumnya majas ini ada pada buku cerita fabel yang menceritakan kisah tentang binatang.

Selain itu pada majas fabel juga menggambarkan watak manusia yang diperankan hewan atau tumbuhan. Berikut ini beberapa contoh dari majas fabel.

  • Semut semut itu mengerubungi es krim.
  • Singa itu memerintah dengan bijaksana, seperti seorang raja yang peduli pada rakyatnya.
  • Gajah itu merasa sangat sedih ketika temannya hilang di sungai.
  • Singa itu tertawa terbahak-bahak melihat kelinci yang ketakutan.
  • Gajah itu berkata dengan rendah hati, 'Aku ini hanya seekor hewan kecil di tengah hutan yang luas.'
  • Burung-burung itu saling bercengkrama di atas dahan pohon.
  • Si kancil membantu Pak tani agar tanaman tidak dirusak oleh hama.
  • Para harimau bermusyawarah untuk menyerang mangsanya.
  • Si kancil mengajak kura-kura lomba lari.
  • Si anak lebah yang tersesat dan mencari induknya yang hilang.

Demikian pembahasan mengenai majas perbandingan lengkap dengan ciri-ciri, jenis, dan juga contohnya. Semoga materi ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi kalian, selamat belajar!


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif