https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Majas Penegasan: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contoh [Lengkap]

8/18/2024
majas penegasan

Dalam sebuah karya sastra majas sangat berperan dalam mendukung keindahan kata dan penyampaian makna. 

Majas penegasan turut banyak digunakan karena majas berfungsi menekankan pesan yang disampaikan dengan tajam dalam bentuk kalimat

Majas ini terdiri dari beberapa macam dan memiliki ciri unik masing-masing. Penggunaannya sangat mudah dan fungsinya untuk menegaskan suatu ungkapan atau pesan dalam sebuah karya tersampaikan dengan indah.

Pengertian Majas Penegasan

pengertian majas penegasan

Majas penegasan merupakan gaya bahasa yang penggunaannya berperan menekankan sebuah ungkapan. 

Pengaplikasian gaya bahasa penegasan dilakukan dengan mengulangi kata atau frasa dalam suatu kalimat lewat kata yang sama maupun berbeda tapi punya arti sama.

Penggunaan gaya bahasa penegasan bertujuan untuk memberikan penekanan tajam pada kata atau gagasan tertentu. Dengan demikian, maksud ungkapan dapat memberikan pengaruh bagi pendengar atau pembacanya.

Majas ini baik penggunaannya untuk sastra maupun percakapan sehari-hari menciptakan efek dramatis dan membuat pesan jadi lebih membekas. 

Selanjutnya, beberapa ciri dan jenis dari gaya bahasa pengemasan penting untuk kamu pelajari agar dapat menggunakannya dengan tepat dalam sebuah kalimat.

Ciri-ciri Majas Penegasan

Ciri majas penegasan

Sebelum membahas tentang jenis dan contoh majas penegasan, ketahui ciri-cirinya berikut ini: 

  • Memengaruhi pembaca atau pendengar
  • Diungkapkan dengan mengulangi kata yang sama tapi maknanya masih berkaitan
  • Menggunakan kata-kata pengulangan sehingga memperkuat maksud kalimat
  • Memakai kata-kata bersinonim untuk menekankan sebuah kondisi atau ujaran

Macam-macam Majas Penegasan dan Contohnya

Macam macam majas Penegasan

Gaya bahasa penegasan terdiri dari 14 majas di antaranya majas retorika, repetisi, pararima, apofasis, aliterasi, klimaks, antiklimaks, paralelisme, tautologi, koreksio, dan masih banyak lagi. Berikut penjelasan lengkap beserta contohnya: 

1. Majas Retorika

Majas retorika merupakan jenis majas penegasan yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban. Sebab, majas ini hanya digunakan untuk menegaskan pesan dari sebuah kalimat tersebut. 

Kalimat tanya dari majas retorika tidak memiliki struktur kalimat tertentu yang baku serta tidak mempunyai jawaban karena sudah menjawab dengan kalimat pertanyaannya. 

Jadi, penanya yang menggunakan kalimat ini tidak mengharapkan jawaban pada yang diberikan pertanyaan karena keduanya sudah mengetahui jawabannya. 

Majas ini penggunaannya lebih familiar ditemukan dalam percakapan sehari-hari dibandingkan karya sastra formal. 

Majas retorika yang tidak membutuhkan jawaban karena hanya bertujuan untuk memberikan penanganan terhadap maksud dari ungkapannya. Contoh majas retorika:

  • Apakah dia yang selama ini kamu telah menangis sepanjang malam?
  • Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?
  • Tak sadarkah kau sedang berhadapan dengan siapa?

2. Majas Repetisi

Majas repetisi juga termasuk gaya bahasa penegasan yang identik dengan pengulangan kata, frasa, atau klausa yang sama. Bertujuan mempertegas maksud dari kalimat. 

Ciri utama dari majas ini ditandai dengan adanya pengulangan yang bisa terjadi sebanyak dua kali maupun lebih sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Pengulangan dapat terjadi secara berdekatan atau juga berjauhan dalam satu kalimat. 

Tetapi pengulangan kata dan frasa dalam majas ini terdapat keteraturan dalam repetisinya, contohnya di kalimat pembuka ikrar sumpah pemuda. Contoh majas penegasan repetisi lainnya seperti di bawah ini: 

  • Tak ada ombak, tak ada angin, tiba-tiba dia ngamuk di pasar
  • Selama aku masih hidup, selama aku masih bernafas, aku tidak akan meninggalkanmu
  • Bukan langit, bukan bulan, matahari. Yang aku harapkan darimu hanyalah perhatian dan kasih sayang.

3. Majas Pararima

Majas pararima merupakan gaya bahasa penegasan yang menggunakan pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata dengan sifat berbeda. Adapun contoh majas pararima di antaranya:

  • Kota ini terasa hiruk-pikuk di tengah kedamaiannya
  • Dadaku kembang-kempis saat berhadapan dengannya
  • Dia bolak-balik mencari keluarganya di tempat yang sama.

4. Majas Apofasis

Majas apofasis atau preterisio merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menegaskan sesuatu dengan kata-kata seperti menyangkalnya. Contoh majas penegasan apofasis yaitu: 

  • Betapa Anda sangat cantik. Bukankah memikatnya begitu mudah tapi kenapa Anda tidak mampu membuatnya jatuh cinta?
  • Pemerintah sudah terlalu baik pada rakyatnya, sampai-sampai mereka harus merelakan tanahnya dikuasai korporasi.
  • Ibu yang terhormat dan berkuasa. Bisakah Anda tidak bersikap semena-mena dengan kami yang tidak berdaya ini.

5. Majas Aliterasi

Majas aliterasi merupakan kata kiasan yang menggunakan pengulangan huruf konsonan di awal kata secara berurutan untuk menekankan maksud kalimat. Ciri-ciri majas aliterasi terdiri dari berikut ini: 

  • Pengulangan bunyi awal

Ciri utama dari majas aliterasi yaitu adanya pengulangan bunyi awal pada kata-kata yang penempatannya berdekatan. Pola yang seperti ini menciptakan bunyi yang serupa dan memberikan kejelasan pada unsur literasi terutama dalam puisi. 

  • Konsistensi bunyi

Majas aliterasi juga ditandai dengan konsistensi bunyi yang terjadi secara berulang dan sistematis. Bunyi yang diulang bisa berupa vokal maupun konsonan tergantung penggunaan penyair dan konteks puisi.

  • Pemberian penekanan pada kata-kata tertentu

Majas aliterasi dipakai sebagai kata kiasan untuk memberikan penekanan khusus terhadap kata-kata tertentu. 

Tujuannya untuk memperdalam makna dan memusatkan perhatian pembaca dalam aspek penting puisi. Adapun contoh dari majas aliterasi yaitu:

  • Luangkan waktu, lewati hari.
  • Tutup kenangan, buka lembaran kebahagiaan 

6. Majas Klimaks

Manis klimaks merupakan majas penegasan yang gaya bahasanya menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, dimulai dari yang paling rendah tingkatannya hingga yang tinggi. 

Majas ini tersusun dari pernyataan yang disusun secara berurutan, bersifat intensitas sehingga semakin lama semakin memuncak. 

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, klimaks merupakan puncak dari suatu hal, keadaan, kejadian atau segala sesuatu yang berkembang secara berangsur-angsur. Adapun terkait majas klimaks berikut ini contoh-contohnya: 

  • Semuanya  dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut turut menyaksikan pertunjukan ini. 
  • Kepala desa, gubernur, hingga presiden sekalipun tidak berhak mengambil hak rakyat tanpa alasan.

7. Majas Antiklimaks

Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal secara berturut-turut dan intensitasnya semakin menurun. 

Jadi berkebalikan penggunaannya dengan majas klimaks yang menyatakan sesuatu hal secara berturut-turut tetapi semakin tinggi. 

Majas antiklimaks membentuk ungkapan yang disusun secara terbalik dari perbincangan yang berat menuju ringan. Contoh majas antiklimaks yang dapat kamu pelajari yaitu: 

  • Jangankan ratusan rupiah, puluhan ribu, hingga sepeserpun ia enggan memasukkannya ke kotak amal itu.
  • Kompetisi ini diikuti oleh peserta level senior hingga junior.
  • Kepala sekolah, guru, siswa bahkan tukang kebun sekolah pun  hadir dalam acara syukuran akreditasi baru ini.

8. Majas Paralelisme

Majas paralelisme merupakan majas penegasan yang menggunakan pertolongan kata atau frasa pada tiap barisnya. Hampir mirip dengan majas repetisi namun majas paralelisme lebih banyak tercurah dalam ungkapan-ungkapan puisi. 

Majas paralelisme juga disebut sebagai perulangan dalam satu kalimat yang disusun pada baris kata berbeda. Paralelisme sendiri termasuk gaya bahasa yang menyatakan suatu dengan menekankan pada titik kesejajaran. 

Majas paralelisme ini biasanya berbentuk kata atau kalimat perulangan. Terdapat beberapa jenis-jenis majas paralelisme yang perlu kamu ketahui diantaranya sebagai berikut: 

Anafora merupakan majas pengulangan dengan kata atau frasa pada awal barisnya. Contoh majas anafora yaitu:

  • Kepada-Mu aku menyembah
  • Kepada-Mu aku berserah 
  • Kepada-Mu aku memohon
  • Lebam rasa
  • Lebam rindu 
  • Lebam membiru 
  • Lebam hati yang tak bersatu 
  • Lebam segalanya yang pernah cinta 

Epifora adalah majas pengulangan kata pada bagian akhir baris. Adapun beberapa contoh epifora pada majas paralelisme:

  • Hatiku penuh 
  • Rinduku penuh
  • Cintaku penuh 
  • Hanya dirimu yang tak penuh

9. Majas Tautologi

Majas tautologi juga merupakan gaya bahasa yang tergolong dalam majas penegasan. Majas ini memakai pengulangan kata dengan menyandingkan sinonimnya. Adapun contoh dari majas tautologi:

  • Remuk, luluh lantak dalam sekejap...
  • Dia cantik dan manis, tak ada yang perlu mengkhawatirkannya.
  • Dia sudah terlalu yakin, percaya bahwa kekasihnya akan kembali 

10. Majas Polisindeton

Sedangkan untuk majas polisindeton termasuk pada gaya bahasa yang menguraikan beberapa hal dengan memakai kata konjungsi. Adapun contoh penggunaannya yang bisa kamu pelajari yaitu: 

  • Kita berbaris, kemudian membentuk lingkaran, lalu bertebaran di tengah api unggun.
  • Ibu memasak bekal, kemudian menyiapkannya, lalu mengeluarkan sepeda, dan pergi ke sawah.
  • Kucing itu memaling ikan tetangga, kemudian memakannya, lalu memuntahkannya dan berlarian seperti kesetanan.
  • Ia menekuk wajahnya, kemudian menutup bukunya, lalu melipat lengannya di atas meja dan tertidur.
  • Pagi-pagi ayah sudah menyiram kebun, setelah itu berangkat kerja dan pulang membawa oleh-oleh kesukaanku.

11. Majas Enumerasio

Majas enumerasio adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa peristiwa kemudian diungkapkan dengan membentuk kesatuan dan diperindah bagian demi bagiannya agar dipahami. Adapun contoh majas enumerasio yaitu:

  • Langit mendung. Di bentangan laut biru itu, bulan berpijar sangat terang.
  • Air sungai meluap. Sampah naik ke darat. Tanah longsor. Warga ketakutan takut terjadi banjir. 
  • Laut terlihat dengan ombaknya yang bergulung-gulung. Angin bercampur badai. Terlihat beberapa kapal kecil sedang terombang-ambing. Semua itu menciptakan suasana yang menggeramkan
  • Hutan rimba begitu luas. Pepohonan tumbuh berdampingan membentuk rimbun. Burung-burung berkicauan. Sinar matahari terbit dari celah ranting. Itulah lukisan alam yang menakjubkan.
  • Tsunami menerjang kota, bangunan hancur berhamburan. korban banyak terkapar. tak ada yang bisa menghentikannya.

12. Majas Interupsi

Majas interupsi merupakan majas penekanan yang menggunakan penambahan keterangan di antara unsur kalimatnya. Contoh dari majas interupsi yaitu: 

  • Dia, lelaki rupawan asal Solo, telah meninggalkan kenangan di hatiku.
  • Aku, akulah, orang yang mencintaimu bertahun-tahun.
  • Pria tadi sempat kemari, memakai jaket merah serta ransel berisi banyak peralatan olahraga itu ternyata seorang dokter. Tidak disangka, penampilannya seperti berondong masa kini.
  • Dia, gadis cantik asal Sunda, telah menggoreskan noktah emas di penduduk kota lautan api.
  • Aku, orang yang bertahun-tahun disini, tidak pernah tahu bahwa pernah terjadi hal seperti itu.
  • Aku, orang yang 1 tahun kerja disini, tidak belum pernah sekarang itu dengan bos.
  • Dia memukul beton itu dengan keras, membuat percikan lempeng cor kecil menancap ke segala arah, dan dia berhasil membuat jembatan ini jebol. 

13. Majas Koreksio

Majas koreksio sebuah majas yang berisi koreksi terhadap ungkapan yang diucapkan sebelumnya. Berikut ini. Contoh majas koreksio yang mungkin bisa kamu pahami: 

  • Dia itu, kekasihku, oh bukan, dia malaikatku.
  • Saya pernah menyampaikan hal ini tiga hari yang lalu, oh bukan, baru kemarin.
  • Sepertinya sudah dua kali, ah bukan, sudah tiga kali hal ini diusulkan.
  • Aku bisa marah besar, ah tapi itu tidak akan merubah apapun, biar kau bebas bertingkah sesukamu sampai kamu mengerti sendiri.
  • Rupanya kamu tidak hanya pintar, tapi juga jenius melebihi temanmu.
  • Keuntungan yang besar ini karena kerja kerasnya, maksudku karena kekompakan kita semua.
  • Kalau tidak salah, dia pernah mendiskusikan materi ini dua hari yang lalu. Ah bukan, kemarin.

14. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah majas penegasan yang digunakan untuk mempertajam kejelasan maksud atau tujuan lewat kata berulang semakna dengan kata sebelumnya.

Supaya kamu lebih gampang memahaminya sebaiknya mempelajari ciri-ciri majas pleonasme berikut ini: 

  • Majas pleonasme seringkali menegaskan maksud ungkapan dengan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu diulang.
  • Biasanya digunakan untuk memberikan penekanan atau perasaan yang lebih kuat terhadap suatu konsep atau gagasan. 
  • Selain itu, majas ini juga kerap dipakai secara tidak sadar dalam obrolan sehari-hari. 
  • Majas pleonasme menciptakan kesan yang repetitif atau berulang-ulang dalam kalimatnya.
  • Majas ini dalam bahasa sastra untuk digunakan dengan bertujuan agar memberikan efek yang dramatik atau emosional.
  • Sifatnya berlebihan, karena dipakai untuk menekankan suatu keterangan dalam kalimat yang maknanya sebenarnya sudah jelas.

Contoh majas penegasan pleonasme yang dapat kamu pelajari di antaranya: 

  • Bagi anak yang salah memakai seragam, segera maju ke depan. (maju sudah pasti ke depan)
  • Pak kades melihat perampokan itu dengan mata kepalanya sendiri. (melihat sudah pasti menggunakan mata)
  • Ibu suka sarapan tahu kedelai (tahu memang bahan dasarnya dari kedelai)
  • Dia berjalan dengan kedua kakinya yang tegap (berjalan memang dengan kaki)

Penjelasan lengkap terkait majas penegasan memang cukup kompleks. Tidak mudah untuk kamu pelajari sekaligus, butuh waktu dan pemahaman yang dalam supaya tidak bingung untuk menganalisisnya. 

Pahami mulai dari jenis-jenisnya beserta ciri masing-masing agar kamu bisa membuat contoh yang benar. Jika rutin latihan dan dipakai untuk karyamu, kamu akan menguasai majas penegasan lebih banyak. 


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif