Epanalepsis merupakan salah satu contoh majas retoris yang masih banyak orang belum mengetahuinya. Padahal majas ini bisa memberikan saya tarik tersendiri.
Epanalepsis berasal dari bahasa Yunani, yang yang artinya "pemulihan" atau "pengulangan". Dalam konteks majas retoris, epanalepsis adalah pengulangan kata atau frasa di awal dan akhir sebuah kalimat untuk memberikan penekanan yang kuat pada gagasan yang disampaikan.
Salah satu contohnya sebagai berikut:
"Air adalah sumber kehidupan, tanpa air kehidupan tidak bisa berlangsung."
Pada kalimat tersebut, kata "air" diulang di awal dan akhir kalimat untuk memberikan penekanan yang kuat pada pentingnya air sebagai sumber kehidupan.
Contoh Majas Epanalepsis
Pada artikel ini, admin akan memberikan berbagai contoh lain dari majas epanalepsis dalam kalimat bahasa Indonesia:
- "Air laut yang biru, laut yang indah."
- "Hati yang tenang, hati yang damai."
- "Dia pulang, pulang ke rumah."
- "Dia menang, menang dalam perlombaan."
- "Masa depan kita, kita yang menciptakannya."
- "Saat itu, itu yang dia inginkan."
- "Hidup ini singkat, singkat untuk disia-siakan."
- "Hari ini punya kita, kita yang membuatnya berarti."
- "Cinta sejati, sejati dalam kebaikan."
- "Dia tiba, tiba-tiba saja."
- "Hujan datang, datang mengguyur tanah kering."
- "Hari ini, hari yang paling dinanti."
- "Anak itu pintar, pintar sekali."
- "Musim panas, panas yang menyengat."
- "Matahari terbenam, terbenam dalam keindahan alam."
- "Kamu kembali, kembali seperti dulu."
- "Angin bertiup, bertiup menghembuskan daun-daun."
- "Masa lalu, lalu tidak bisa diubah."
- "Kebahagiaan datang, datang dari dalam diri."
- "Hari ini, hari yang cerah."
- "Air matamu sungguh tulus, air matamu yang jujur."
- "Dia mencintai musik, musik adalah kehidupannya."
- "Malam tiba, tiba-tiba hujan turun deras.
Tahun berganti, berganti pula harapan." - "Ia berlari cepat, cepatlah dia sampai di rumah."
- "Sore hari yang indah, indah di tengah hamparan sawah."
- "Dia berkata tidak, tidak mau dia menyerah."
- "Hujan turun lebat, lebat menambah kerinduan."
- "Senyumnya manis, manis bagai madu.
Orang berkumpul ramai, ramailah suasana kota." - "Suara gemuruh menderu, menderu di tengah malam."
- "Matahari terbit indah, indahnya memancarkan cahaya."
- "Angin bertiup sepoi-sepoi, sepoi-sepoi menerbangkan dedaunan."
- "Dia berjalan tanpa arah, arah hidupnya tidak jelas."
- "Senyumnya manis, manis seperti embun pagi."
- "Kita akan segera menyusun rencana untuk mengadakan acara perpisahan kita."
- "Nita mengatakan bahwa buku itu milik Nita."
- "Diana mengambil bungkusan merah dari sekolah yang bertuliskan nama Diana."
- "Bapak selalu tersenyum saat ada pembeli yang datang dan berbelanja ke warung bapak."
- "Ibu adalah seseorang yang bertaruh nyawa, sehingga kita harus menghormati seorang ibu."
- "Kakak masih saja mencari baju kesayangan nenek."
Itulah dia berbagai contoh majas epanalepsis dan penjelasannya. Sekian dan semoga materi ini bermanfaat bagi kita semua.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif