Penggunaan majas metafora bukan hanya bisa kita temukan dalam Bahasa Indonesia. Walaupun tiap bahasa punya sebutan berbeda-beda, tapi konsep ini selalu ada di setiap bahasa.
Metafora sendiri merupakan bagian dari figure of speech yang sering kita dengar baik dalam percakapan sehari-hari, karya tulis, bahkan redaksi berita dan majalah.
Metafora ini bisa digunakan untuk komunikasi bersifat positif, seperti pujian, tapi juga bisa digunakan sebagai ejekan dan celaan.
Agar lebih jelas, mari kita pelajari bersama tentang majas metafora beserta contohnya pada artikel hari ini.
Apa Maksud dari Metafora?
Dalam dunia liguistik, metafora adalah istilah ketika kita ingin menyampaikan sesuai tanpa mendeskripsikan secara harfiah. Sehingga kita menggunakan metafora untuk menjelaskan isi pikiran yang mau disampaikan.
Contohnya seperti, "Dia adalah badut di tongkrongannya".
Secara harfiah, kalimat tersebut berarti ada seseorang yang menjadi badut lengkap dengan pakaian dan aksesorisnya di sebuah tongkrongan.
Padahal maksud yang mau disampaikan adalah seseorang menjadi penghibur di antara teman- temannya.
Karena tugas dari badut adalah sebagai penghibur, maka penggunaan kata "badut" pada kalimat tersebut merupakan bentuk metafora dari apa yang dilakukan oleh subjek.
Apa Itu Majas Metafora?
Karena mengambil berasal dari kata yang sama, tentu arti majas metafora dan kata metafora itu sendiri punya maksud serupa.
Majas metafora merupakan bentuk teknik berbahasa dengan cara menyampaikan kiasan yang lebih sederhana atau pun lebih kuat.
Dalam buku "Majas dan Pembentukannya" oleh Okke Kusuma Sumantri Zaimar (2002), dijelaskan bahwa metafora merupakan induk dari semua majas. Sebab banyak jenis majas lain dengan konsep serupa atau merupakan pengembangan dari bentuk metafora.
Salah satu pembeda antara metafora dengan majas lainnya adalah di sini kita tidak menggunakan kata "seperti" dan "sebagai".
Melihat dari contoh sebelumnya, kalimat tidak ditulis sebagai "Dia menjadi seperti badut di tongkrongannya".
Bila ditulis dengan kata kedua kata penghubung tersebut, maka maksud dari kata tersebut menjadi harfiah.
Fungsi Majas Metafora
Selayaknya majas lain dalam Bahasa Indonesia, metafora juga punya fungsi tertentu. Di antaranya adalah:
- Sebagai pemberi makna mendalam pada sebuah kalimat
- Untuk memikat pembaca
- Penyampai perasaan orang yang mengatakannya
- Memperkuat argumen dalam perdebatan
Metafora yang digunakan dalam karya seni biasanya memiliki arti simbolis lain. Itulah mengapa, majas ini dapat memberi makna luas dan mendalam pada kalimat singkat.
Walaupun tentunya majas metafora juga bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari tanpa maksud puitis tertentu.
Contoh Majas Metafora
Setelah tahu pengertian dan fungsi dari metafora, mari kita lihat bagaimana contoh majas ini dalam kalimat singkat maupun puitis.
- Lewat kebijaksanaan yang dibuat, tikus- tikus kantor malah makin subur tumbuh di pemerintahaan
- Dia memang layak dijadikan anak emas, karena kerja kerasnya menjadi juara 1 di kelas selama 6 tahun berturut- turut tidak bisa dibohongi
- Sayangnya, lintah darat masih saja berkeliaran di desa dengan rata-rata ekonomi menengah ke bawah.
- Buah hatinya perlahan berjalan mendekati sang ibu
- Api konflik masih terus membara antara Ukraina dan Rusia
- Si Kepala Batu memang tidak mau mendengarkan pendapat orang lain
Dari contoh majas metafora di atas, kalian mungkin menyadari ada metafora yang bisa digunakan dengan konteks negatif sebagai ejekan. Coba kalian tulis di kolom komentar contoh yang mana dan sebutkan metafora dengan konteks serupa lainnya dalam Bahasa Indonesia.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif