Pernahkah kalian mendengar seseorang berkata sambil dilebih-lebihkan sampai terdengar tidak masuk akal? Itu adalah contoh dari majas hiperbola dalam penggunaan sehari-hari.
Personifikasi dan hiperbola adalah dua contoh majas yang bila diterjemahkan secara logis dari kata per kata tidak masuk akal. Tetapi karena kalimat tersebut merupakan majas, kita bisa mengerti apa yang dimaksud oleh pengucapnya.
Hal ini merupakan keunikan dari setiap bahasa di dunia, tidak terkecuali Bahasa Indonesia. Jadi agar bisa berbahasa Indonesia dengan lebih baik, mari kita pelajari bersama apa itu majas hiperbola.
Apa yang Dimaksud Hiperbola?
Dalam dunia literatur dan bahasa, hiperbola bisa ditemukan dalam berbagai format karya. Mulai dari puisi, karya sajak, bahkan pertunjukan teater.
Fungsi dari majas ini adalah untuk menggambarkan emosi yang kuat. penyampaian humor, kesedihan, dan masih banyak lagi.
Sedangkan dalam dunia komunikasi modern, hiperbola lebih sering digunakan sebagai teknik marketing, cara berpidato, dan tentunya untuk berbicara sehari-hari.
Bagi kalian yang pernah mendengar orang dari Jakarta Selatan berbicara menggunakan kata "literally" pada awal kalimatnya, itu adalah salah satu contoh majas hiperbola yang digunakan secara universal di seluruh dunia.
Ciri- ciri Majas Hiperbola
Ciri-ciri majas hiperbola terdiri dari 3 hal berikut:
- Menggunakan bahasa yang berlebihan
- Menggunakan bahasa yang dramatis
- Tidak masuk akal
Sebagai contoh, kalian pasti pernah mendengar kata "Banting tulang". Kata tersebut merupakan contoh sebuah hiperbola, karena orang yang mengatakannya pasti tidak benar-benar membanting tulang mereka sendiri.
Tapi, arti dari "Banting tulang" adalah bekerja dengan keras sampai lelah. Seolah-olah rasa lelah dan sakit yang ia rasakan seperti ketika tulangnya dibanting-banting.
Itu artinya kalimat yang mengandung hiperbola tidak perlu ditanggapi dengan serius secara harfiah.
11+ Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat
Karena sudah tapi apa yang dimaksud dengan hiperbolis dan cirinya, sekarang mari kita lanjutkan dengan melihat apa saja contoh majas hiperbola dalam sebuah kalimat.
- Dengan rasa takut akan kegelapan, aku lari secepat kilat setiap pulang dari pengajian di malam hari
- Egonya setinggi langit. Pantas saja tidak ada yang mau berteman dengannya
- Terdengar suara yang memecahkan telinga di tengah keheningan malam hari itu
- Walaupun menunggu seribu malam, tidak akan ada hasilnya kalau tidak berusaha
- Hatinya terasa hancur ketika melihat hasil ujian SBMPTN tahun itu
- Kulit bayi yang selembut sutra, pasti butuh perlindungan ekstra hati-hati untuk menjaganya
- Seperti petir di siang bolong, ucapan ibu guru mengagetkan semua murid di kelas
- Tumpukan sampai setinggi gunung tidak pernah hilang di Bantar Gebang
- Walaupun masalah ini memeras otak, hasilnya sangat memuaskan waktu sudah selesai
- Tendangan membelah lautan oleh asal Bandung itu berhasil merobek gawang Malaysia di pertandingan semi final
- Tangisannya terdengar oleh langit karena ia telah berusaha semaksimal mungkin selama bertahun-tahun
- Setiap menjelang lebaran, harga minyak dan telur pasti meroket sampai 3x lipat
Kalian pasti sering mendengar majas hiperbola lainnya yang tidak kita sebutkan pada contoh di atas. Beberapa di antaranya bisa kita dengar ketika menonton pertandingan sepak bola, waktu melihat iklan, atau dari pembicara di acara seminar, komedi tunggal, atau pidato.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif