Sebelum sebuah cerita atau dongeng berakhir, kita pasti sudah bisa menebak siapa tokoh utama dalam cerita tersebut. Bahkan kadang kita bisa melihat siapa tokoh protagonisnya dari judul cerita.
Tapi bagaimana cara menentukankan tokoh utama dalam dongeng atau novel dengan banyak tokoh serupa seperti pada "Song of Ice and Fire" atau "The Game of Thrones" karya George R. R. Martin? Atau kita bisa lihat contoh lebih umumnya dalam film The Avengers, dimana seluruh tokohnya sama-sama penting dan punya porsi setara.
Apakah Satu Cerita Bisa Punya Lebih Dari Satu Protagonis?
Jawaban singkatnya adalah bisa, sebab protagonis tidak harus didefinisikan sebagai satu karakter saja. Bisa jadi protagonis dari suatu cerita adalah sebuah kelompok, tokoh tanpa wujud, bahkan tokoh yang tidak diceritakan secara detail.
The Avengers adalah salah satu contoh cerita dengan tokoh protagonis berupa kelompok secara keseluruhan, bukan hanya satu atau dua tokoh pahlawan super saja.
Ciri Tokoh Utama dalam Cerita Secara Umum
Untuk tahu siapa protagonis dari cerita, film, dongeng, atau pertunjukan teater yang sedang kita nikmati, lihatlah beberapa ciri di bawah ini.
Sudut Pandang Cerita
Kebanyakan cerita selalu diambil dari sudut pandang sang protagonis. Artinya kalau kita tahu dari sudut pandang siapa cerita tersebut dibuat, maka kita juga tahu siapa protagonisnya.
Tapi layaknya buku "Song of Ice and Fire" sebuah cerita bisa punya lebih dari satu sudut pandang. Artinya cerita tersebut punya lebih dari satu protagonis juga.
Topik Pada Dialog
Jika setiap dialog pada cerita tersebut berhubungan dengan tokoh tertentu, bisa jadi ialah sang protagonis yang sedang kalian cari.
Mungkin setiap dialog tidak menyebut nama tokoh tersebut secara eksplisit. Namun di dalamnya selalu menyinggung peristiwa, konflik, atau tujuan yang ingin diraih si protagonis.
Selain itu, secara garis besar protagonis juga punya porsi dialog paling banyak dibandingkan tokoh lainnya.
Porsi Kemunculan
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, protagonis punya porsi kemunculan paling banyak dibandingkan tokoh sampingan dan antagonis.
Bila ada dua protagonis dalam satu cerita, maka porsi kemunculan kedua tokoh tersebut harus seimbang.
Memang agak sulit menghitung berapa banyak dialog atau berapa kali kehadiran satu tokoh dalam sebuah cerita. Tapi kalian bisa memperkirakan siapa yang paling sering muncul dalam cerita tersebut sampai di pertengahan cerita dan tokoh itulah si protagonisnya.
Hadir Di Awal, Tengah, dan Akhir Cerita
Terakhir, protagonis akan terus hadir dari awal hingga akhir cerita. Bila sang protagonis diceritakan meninggal, maka cerita tersebut ikut berakhir.
Hal ini juga agak sulit ditebak jika kita membaca buku karya George R. R. Martin. Sebab ia terkenal sebagai penulis yang suka menceritakan tokoh utamanya mati dalam perang atau tragedi tertentu.
Selain itu, hadir dari awal hingga akhir juga tidak menjamin sebuah tokoh merupakan protagonis. Karena tokoh pembantu pun ada yang hadir di awal dan bertahan sampai akhir cerita.
Jadi untuk point yang ini, kita harus kombinasikan dengan salah satu dari ketiga kriteria sebelumnya.
Dengan mengetahui ciri tokoh utama dan menebak siapa protagonis dalam cerita tersebut, kita jadi bisa tahu kepada siapa harus berempati dan memfokuskan perhatian selama cerita tersebut berlanjut. Selain itu kita juga akan jadi lebih paham tentang alur cerita tersebut secara keseluruhan.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif