Unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik cerpen adalah dua hal pembangun sebuah cerita agar bisa dipahami dan dinikmati oleh pembaca. Bukan hanya cerita pendek, semua jenis karya sastra beralur seperti novel, light novel, komik, cerita bersambung, dan cerita rakyat pun punya unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Bagi pembaca, menentukan unsur inrinsik sebuah cerita dapat membantu mereka memahami maksud dan pesan dari cerita tersebut. Sedangkan untuk penulis, menentukan unsur intrinsik akan mempermudah proses penulisan cerita agar tidak keluar dari rencana awal.
Apa Itu Unsur Intrinsik Cerpen?
Tapi sebenarnya, apa sih yang dimaksud unsur intrinsik itu?
Ahli bahasa Nurgiantoro menjelaskan bahwa unsur intrinsik adalah sebuah pembangun dalam karya sastra. Ia juga menjelaskan bahwa unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam karya sastra tidak bisa dipisahkan karena saling memengaruhi satu sama lain.
Pradopo, juga menjelaskan bahwa unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra punya ciri konkret baik berubah genre, pikiran, perasaan, gaya bahasa, struktur, dan masih banyak lagi. Khusus untuk cerita pendek, terdapat 7 unsur intrinsik, yaitu:
- Tokoh
- Alur
- Latar
- Sudur pandang
- Tema
- Amanat
- Gaya
Ketujuh unsur intrinsik cerpen ini bisa ditentukan secara berurutan maupun acak. Contohnya kita punya pandangan kasar tentang apa amanat yang ingin disampaikan melalui sebuah cerpen.
Kemudian dari pemikiran kasar tersebut baru kita susun satu per satu unsur lain sebagai pelengkapnya.
Bagaimana Cara Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen?
1. Unsur Tokoh
Tokoh atau penokohan adalah sebuah unsur paling utama dalam cerita pendek. Apalagi dalam cerpen, alur cerita akan berputar di antara satu tokoh saja, sehingga tokoh utama tersebut harus ditulis dengan benar agar dapat menciptakan cerita yang bisa dinikmati.
Ketika ingin menentukan unsur tokoh pada cerita, tentunya kita harus memikirkan siapa tokoh utama, siapa tokoh pendukung atau tokoh bawahan, dan seberapa banyak frekwensi kemunculan masing-masing tokoh.
Satu hal yang membedakan tokoh utama dan tokoh bawahan adalah tokoh utama punya frekuensi muncul lebih tinggi.
Artinya jika dalam cerpen buatanmu durasi kemunculan salah satu tokoh bawahan sama banyaknya dengan tokoh utama, maka perlu dilakukan sedikit revisi untuk mengurangi frekuensi salah satunya.
Selain itu, penggambaran tokoh juga bisa dilakukan dengan banyak cara, misalnya:
- Menjelaskan gerak-gerik tokoh
- Menjelaskan sifat atau kebiasaan tokoh
- Melukiskan kondisi tempat tinggal tokoh
- Membuat dialog untuk menggambarkan cara bicara tokoh
- Menulis pandangan singkat tokoh satu dengan lainnya.
2. Unsur Alur (Plot)
Layaknya cerita jenis lain, alur dalam cerpen bisa dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Alur maju
- Alur mundur
- Alur campuran
Tidak ada jenis alur yang lebih baik atau lebih buruk dalam penulisan cerpen.
Namun hal yang perlu diperhatikan ketika merancang alur adalah kapan kamu ingin menempatkan klimaks pada cerita tersebut.
3. Unsur Latar
Unsur intrinsik cerpen yang berikutnya juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Latar waktu
- Latar tempat
- Latar suasana
Sebenarnya ada 4 jenis latar lainnya dalam penulisan cerita, yaitu latar alat, latar belakang, latar sosial, dan latar integral. Namun karena keterbatasan panjang cerita yang bisa kita buat, keempat latar ini jarang dimasukan ke dalam cerpen.
Salah satu tips dalam menentukan latar adalah manfaatkan unsur ini untuk mendukung penggambaran tokoh, alur, dan konflik yang ingin kamu tuangkan dalam cerpen.
Sebagai contoh jika konflik cerpen berhubungan dengan masalah pencemaran sosial, kemudian tokoh utamanya adalah korban dari konflik tersebut dan menggunakan alur campuran. Kamu bisa menuliskan bagaimana latar tempat berupa alam yang awalnya asri menjadi rusak karena sampah sehingga membuat tokoh utama menjadi kesal.
4. Sudut Pandang (Point of View)
Dalam sebuah cerita, sudut pandang digunakan untuk membantu pembaca memahami siapa perannya pada cerita tersebut.
Sudut pandang dalam cerita tidak selalu dilihat dari tokoh utama. Kamu bisa mencoba bereksperimen dengan menulis cerpen bersudut pandang tokoh bawahan, misalnya peran pembaca adalah teman tokoh utama yang selalu menemani perjalanannya.
Selain itu, ada juga contoh sudut pandang selain tokoh utama yang paling umum, yaitu point of view dari penonton. Artinya pembaca seolah-olah menjadi penonton atau spectator dalam cerita tersebut.
5. Unsur Tema
Tema tidak wajib ditentukan pertama kali dalam proses pembuatan cerita pendek.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kamu bisa menentukan unsur-unsur lainnya dulu sampai mendapat gambaran tentang cerita seperti apa yang ingin dibuat, kemudian baru menyusun tema dan judulnya dengan lebih jelas.
6. Amanat
Sekarang kita sudah hampir sampai di akhir proses penentuan unsur cerpen, yaitu bagian amanat.
Sesuai dengan namanya, fungsi amanat adalah untuk menyampaikan pesan utama dalam cerpen tersebut. Amanat ini bisa dituliskan secara eksplisit dengan menulis langsung apa pesan-pesannya dalam bentuk dialog atau narasi, maupun ditulis dengan lebih tersembunyi bahkan dalam bentuk sarkasme.
Amanat juga tidak harus ditulis di akhir cerpen. Kamu bisa menulis amanat di tengah, bahkan pada bagian klimaks cerita. Semuanya diperbolehkan selama pesan tersebut bisa sampai kepada pembaca.
7. Gaya (Style)
Unsur intrinsik cerpen yang terakhir adalah gaya atau style. Fungsi dari unsur ini hanya sebagai pembeda antara gaya penulisanmu dengan gaya penulisan pengarang lainnya.
Dalam menentukan gaya penulisan sebuah cerita, kamu bisa menyocokan dengan tema dan latar cerpen tersebut. Misalnya jika temanya tentang romansa dengan latar SMA, maka gaya penulisan bisa dibuat lebih santai dan tidak terlalu baku.
Sekilas Tentang Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik sendiri adalah unsur pembangun yang tidak ada atau tidak bisa ditemukan di dalam karya tulis. Artinya unsur ini memengaruhi cerpen buatanmu dari luar.
Beberapa contoh dari unsur ekstrinsik cerpen adalah:
- Keadaan sosial ketika cerpen tersebut dibuat
- Latar belakang penulis
- Latar belakang dan kondisi pikiran pembaca
- Keadaan lingkungan penulis dan pembaca
- Nilai
- Aliran sastra penulis
Unsur-unsur di atas dapat menentukan bagaimana kualitas dan cara pandang pembaca dalam menikmati cerpen yang kamu buat. Sebagai contoh, cerpen berisikan konflik rasisme akan semakin terasa relate dengan pembaca ketika sedang ada isu sosial tentang rasisme di dunia nyata.
Ketika ingin membuat cerita pendek, kamu tidak perlu terbebani dengan menentukan semua unsur intrinsik cerpen ke dalam cerita. Sebab semua unsur ini pasti akan muncul satu per satu dalam proses menulis tanpa harus dipaksakan.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif