Pernahkah kamu membaca dengan sangat serius dalam waktu yang lama? Baik itu membaca buku pelajaran, membaca novel, koran, artikel, atau bahkan brosur.
Lalu, apa yang kamu dapatkan dari sesi membaca tersebut?
Jika kamu mendapatkan informasi yang dibutuhkan, atau sekedar merasa senang, artinya kalian sedang melakukan kegiatan membaca intensif. Sedangkan jika kamu merasa tertekan atau terpaksa membaca teks tersebut, artinya yang kamu lakukan bukan termasuk membaca intensif.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan membaca intensif? Mari kita cari tahu dalam artikel berikut ini.
Pengertian Membaca Intensif Menurut Ahli
Menurut Lalremruati
Berdasarkan penjelasan dari Lalremruati, membaca intensif artinya kegiatan membaca dengan menuntut seseorang agar mendapatkan informasi secara spesifik dari bacaan tersebut.
Oleh karena itu, topik dalam bacaan intensif harus memiliki topik yang lebih sempit dan mendetail.
Kegiatan ini juga harus memberikan kesenangan kepada pembaca pada akhir sesi.
Menurut Brown H. Douglas
Menurut Brown H. Douglas, membaca intensif adalah kegiatan membaca dengan konsentrasi tinggi. Tidak masalah apa topiknya, apa media membacanya, kapan waktunya, atau apa tujuannya.
Yang penting, sesi membaca dilakukan dengan konsentrasi dan fokus tinggi.
Berdasarkan penjelasan dari Brown H. Douglas, kegiatan membaca ini bukan hanya bisa digunakan ketika membaca teks informasi seperti koran atau novel saja, tapi juga karya sastra seperti sajak, puisi, dan masih banyak lagi.
Menurut Henry Guntur Tarigan
Terakhir menurut pakar linguistik asal Indonesia yaitu Henry Guntur Tarigan, membaca intensif diartikan sebagai teknik membaca dengan tingkatan lebih tinggi dari sekedar membaca sepintas.
Artinya, pembaca bisa menelaah dan memahami apa maksud dari teks yang mereka baca.
Henry Guntur Tarigan juga menjelaskan bahwa teknik membaca intensif tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sebab prosesnya membutuhkan retensi waktu lebih lama.
Apa Itu Membaca Intensif?
Secara tidak sadar, kita pasti pernah membaca dengan intensif di sekolah maupun di rumah.
Salah satu contoh yang paling sering adalah ketika belajar. Karena kita pasti membaca buku pelajaran dengan serius untuk memahami isi materi dalam buku tersebut.
Begitu juga ketika sedang membaca novel, komik, atau buku cerita anak di rumah. Kita pasti membaca dengan serius untuk menikmati konten dalam buku yang dibaca.
Lalremruati menjelaskan bahwa di akhir sesi extensive reading, pembaca harus merasa puas atau senang. Artinya, ketika kita disuruh oleh guru atau orang tua untuk membaca bab tertentu di buku paket dengan tujuan untuk belajar, belum tentu kegiatan tersebut termasuk membaca secara intensif.
Begitupun juga ketika kamu diminta oleh guru Bahasa Indonesia untuk membaca sajak atau puisi tertentu untuk memahami maknanya.
Namun, jika kita membaca buku pelajaran atau sajak tersebut atas dasar keinginan sendiri, apapun tujuannya, barulah kegiatan itu bisa dianggap sebagai extensive reading.
Contoh Membaca Intensif
1. Contoh Membaca Intensif di Sekolah
Satu jam sebelum ujian Ilmu Pengetahuan Alam dimulai, kamu membuka buku paket IPA dan membaca hanya bagian Bab Sistem Reproduksi Hewan dan Tumbuhan. Karena materi tersebut belum kamu kuasai karena tidak sempat belajar tadi malam.
Dalam 1 jam tersebut, kami mendapatkan semua informasi yang diinginkan berdasarkan kisi-kisi soal yang diberikan oleh guru di minggu sebelumnya.
Dalam 1 jam sesi membaca materi tersebut, kamu sedang melakukan kegiatan extensive reading.
Sebab kegiatan membaca dilakukan dalam kurung waktu panjang, tanpa terpotong, dan tanpa mendapatkan tekanan dari siapapun. Selain itu, pada akhir sesi kamu juga merasa puas karena mendapatkan informasi spesifik mengenai topik atau materi yang ingin dipelajari.
2. Contoh Membaca Intensif di Rumah
Setelah mengerjakan semua PR yang diberikan di sekolah, kamu ingin menghabiskan waktu malam sebelum tidur dengan membaca novel karangan Agatha Christie.
Selama sesi membaca, kamu tidak terganggu atau terdistraksi oleh hal apapun disekelilingmu. Hingga tanpa disadari, waktu sudah menunjukan jam tidur.
Dalam sesi membaca tersebut, kamu sedang melakukan kegiatan membaca intensif. Sesi membaca dilakukan dalam waktu yang panjang tanpa terpotong atau berhenti karena distraksi lain.
Selain itu, di akhir sesi membaca kamu juga merasa senang dengan novel tersebut.
3. Contoh Membaca Intensif di Perpustakaan
Untuk mengumpulkan materi skripsi, kamu pergi ke perpustakaan umum terdekat dari rumah.
Di perpustakaan, kamu mengumpulkan semua buku referensi yang berhubungan dengan topik skripsi yang ingin dibuat.
Dari pagi hingga sore, kamu membaca seluruh buku tersebut, bahkan sambil mencatat semua poin penting di dalamnya ke dalam notebook.
Sesi membaca seperti ini juga digolongkan sebagai membaca intensif, sebab dilakukan dengan tujuan mencari informasi dari topik yang spesifik.
Cara Membaca Intensif
- Mengumpulkan materi yang ingin dibaca
- Membaca dengan serius
- Menginterpretasikan bacaan
- Memahami bacaan
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas langkah-langkah membaca intensif berikut ini.
1. Mengumpulkan Materi yang Ingin Dibaca
Mengumpulkan materi artinya bisa mencari buku dengan topik yang ingin kita pelajari, mencari artikel atau website yang membahas topik secara spesifik, meminjam buku novel dengan genre yang kita suka di perpustakaan dan masih banyak lagi.
Inti dari langkah pertama ini adalah agar kita tidak bingung harus membaca dari mana sampai mana ketika sudah memulai kegiatan membaca intensif.
Selain itu, memahami batasan kemampuan diri, baik dari segi kemampuan bahasa, maupun segi kemampuan dalam memahami materi, juga penting dalam tahap ini.
Sebagai contoh, siswa SMA yang ingin membuat makalah tentang Kehidupan Sosial Masyarakat Desa bisa mencari penelitian yang ditujukan untuk masyarakat umum. Alasannya adalah karya ilmiah tersebut disusun dengan bahasa dan pembahasan yang lebih mudah dimengerti oleh siapa saja.
Sedangkan mahasiswa sosiologi yang ingin membuat skripsi dengan topik serupa bisa mencari karya ilmiah dari ahli sosiologi dengan tingkat bahasan lebih detail.
Begitupun ketika ingin membaca intensif dengan materi berupa sajak, puisi, maupun novel. Jika kamu baru pertama kali membaca sajak, karya sastrawan seperti Kahlil Gibran mungkin akan lebih sulit dimengerti dibandingkan karya Maman Suherman.
Memahami kemampuan diri dan mencari materi berdasarkan kemampuan akan memengaruhi efektivitas baca intensif .
2. Membaca dengan Serius
Karena tujuan utama dari extensive reading adalah untuk mendapatkan informasi dari bacaan, maka langkah selanjutnya adalah kita harus membaca dengan serius.
Membaca serius sebenarnya sangat mudah. Namun banyaknya distraksi di sekitar kita membuat sesi membaca jadi terganggu, sebentar-sebentar melihat notifikasi HP, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, kita punya tips agar kamu bisa membaca dengan lebih serius.
- Cari posisi yang nyaman untuk membaca, bisa di meja belajar, sofa, atau kasur
- Jauhkan HP atau di-silent selama sesi membaca
- Pastikan ruang punya pencahayaan yang cukup agar mata tidak cepat lelah
- Sediakan air minum di dekat tempat membaca
Agar kita bisa membaca dengan serius, kamu juga bisa mengatur timer selama 1 jam, 2 jam, atau berapa lama pun waktu yang diinginkan.
Cara ini akan membuat sesi membaca lebih efektif karena kita tidak boleh melakukan kegiatan apapun selama timer belum selesai.
3. Menginterpretasikan Kalimat
Satu hal yang membedakan membaca biasa dengan membaca intensif adalah cara kita menginterpretasikan kalimat.
Jika kita hanya membaca biasa secara sekilas, dalam satu menit mungkin kita bisa membaca satu halaman sebuah novel.
Namun apakah kita mengerti semua kalimat di dalamnya? Belum tentu.
Kita mungkin hanya membaca tiap dialog dengan serius, sedangkan paragraf lainnya dibaca sekilas hanya agar tahu gambaran latar tempat atau waktu dialog tersebut.
Sedangkan dalam membaca intensif, seluruh kalimat perlu diinterpretasikan dengan benar. Beberapa paragraf mungkin harus dibaca berulang-ulang sampai kita paham betul apa maksud tiap kalimatnya.
Cara ini akan sangat membantu ketika kita sedang membaca buku pelajaran agar materi cepat terserap, mengedit karya tulis agar tahu dimana letak kesalahannya, atau membaca sajak dan karya sastra agar paham maknanya.
4. Memahami Bacaan
Yang terakhir adalah memahami bacaan. Apa bedanya menginterpretasikan kalimat dengan memahami bacaan?
Sederhananya, menginterpretasikan kalimat dilakukan per kalimat atau per paragraf. Sedangkan memahami bacaan dilakukan secara menyeluruh dari apa yang sudah kita baca.
Untuk memahami sebuah bacaan, kita bisa menulis ulang poin-poin penting dari bacaan tersebut, mencatat atau membuat notes sambil membaca, atau menempelkan sticky notes di bagian yang menurut kita penting.
Baca juga : teknik membaca efektif.
Jenis-jenis Membaca Intensif
- Membaca Telaah Isi
- Membaca Telaah Bahasa
Lalu, apa maksud dari kedua jenis cara membaca ini?
Membaca Telaah Isi
Membaca telaah isi adalah cara extensive reading dengan memahami isi bacaan. Seperti yang sudah dikatakan tadi, jenis kegiatan membaca ini sering kita lakukan ketika sedang belajar, membaca novel, komik, dan masih banyak lagi.
Ketika membaca dengan serius, kita bisa menelaah informasi yang ingin disampaikan oleh penulis.
Telaah isi ini bukan hanya bisa dilakukan dalam teks informatif saja, namun juga teks bercerita dengan plot atau alur. Pada teks cerita, telaah isi dilakukan dengan mencari pesan atau amanat dalam tulisan tersebut.
Membaca Telaah Bahasa
Selanjutnya ada membaca telaah bahasa. Kebalikan dari telaah isi, telaah bahasa dilakukan untuk memahami gaya bahasa, susunan kalimat, atau keindahan dari kalimat yang sedang dibaca.
Membaca telaah bahasa kebanyakan dilakukan ketika kita sedang membaca karya tulis bersifat sastra, misalnya buku kumpulan puisi, pantun, sajak, dan masih banyak lagi.
Namun, bukan berarti telaah bahasa tidak bisa dilakukan di teks cerita.
Beberapa buku karya William Shakespeare merupakan contoh buku bercerita dengan susunan kalimat unik, sehingga kita juga bisa menelaah bahasanya.
Manfaat Membaca Intensif
Memahami Topik Tertentu
Tujuan utama dari membaca intensif adalah untuk mempelajari topik atau materi tertentu. Agar sesi membaca lebih efektif, topik yang ingin dipelajari harus dibatasi jadi lebih sempit, misalnya hanya tentang Bab tertentu dari satu mata pelajaran, peristiwa tertentu dari sejarah, dan sebagainya.
menggunakan teknik extensive reading untuk mempelajari topik tertentu bukan hanya dilakukan oleh anak sekolah atau mahasiswa saja.
Dokter, jaksa, pengacara, hakim, reporter, wartawan, hingga seniman pun menggunakan teknik yang sama untuk belajar di bidang mereka masing-masing.
Mempelajari Tata Bahasa dan Struktur Grammar Bahasa Tertentu
Untuk kamu yang tertarik dengan tata bahasa, grammar, dan karya sastra, maka teknik membaca ini akan sering digunakan untuk mempelajari ketiga hal tersebut.
Bukan hanya struktur dan tata bahasa Indonesia yang bisa kita pelajari dengan teknik extensive reading. Justru, bahasa-bahasa dengan struktur gramatikal yang lebih sulit seperti bahasa Arab, bahasa Jepang, dan bahasa Inggris akan lebih mudah dipelajari ketika membaca teks secara intensif.
Melakukan Analisis Karya Tulis
Manfaat membaca intensif berikutnya bisa kamu rasakan ketika sedang menganalisa sebuah karya tulis. Bisa itu novel, karya ilmiah, hasil reportase, dan masih banyak lagi.
Apalagi saat ini banyak konten review buku di komunitas online seperti Goodreads.
Jika kalian ingin memberikan ulasan yang kompeten, maka teknik membaca intensif harus dikuasai terlebih dahulu.
Analisis karya tulis juga bisa dilakukan untuk hasil karya tulis sendiri. Misalnya ketika kita menulis makalah tugas akhir, skripsi, atau penelitian untuk kegiatan kampus.
Untuk mendapatkan nilai yang tinggi, kita bisa melakukan analisa mandiri menggunakan teknik serupa agar tahu mana bagian yang salah dan mana yang sudah benar.
Mempelajari Bahasa Tertentu
Mempelajari bahasa berbeda dengan mempelajari tata bahasa. Walaupun begitu, keduanya bisa dilakukan secara bersamaan.
Dengan melakukan teknik membaca telaah bahasa, kita bisa mempelajari struktur grammar dari bahasa asing. Di saat yang sama, kita juga bisa memperkaya kosa kata dengan memahami makna tiap kata dan apa perannya dalam kalimat tersebut.
Cara mempelajari bahasa dengan teknik membaca intensif tidak akan sama dengan belajar bahasa dengan buku pelajaran atau video tutorial.
Sebab, kita tidak akan diajari tentang cara menyapa orang, cara bertanya kabar, dan lain-lain.
Justru, kita akan belajar dari bahan bacaan yang sama dengan yang dibaca oleh warga asli pengguna bahasa tersebut.
Mengisi Waktu Luang dengan Kegiatan Menarik
Terakhir, membaca intensif bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan menarik sekaligus menambah wawasan.
Daripada membaca caption di sosial media yang singkat dan tidak ada maknanya, membaca novel atau buku apapun secara intensif bisa memberikan manfaat berkali-kali lipat lebih banyak untuk kehidupan kita.
Buku yang dibaca tidak harus buku dengan topik bahasan berat seperti filosofi, ekonomi, bisnis, dan lainnya. Justru karena tujuan kita adalah mengisi waktu luang, maka topik dari bacaan sebaiknya disesuaikan dengan kesukaan masing-masing.
Contohnya jika kamu suka dunia musik, membaca buku tentang sejarah musik dengan serius bisa membuka wawasan baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Baca juga : teknik membaca ekstensif.
Sekarang, waktunya kamu coba sendiri teknik membaca intensif dengan bahan bacaan apapun yang ada di sekitarmu.
Tentukan jenis membaca yang ingin dilakukan, jauhkan gadget dan benda-benda yang mendistraksi, lalu mulai membaca dengan serius dalam waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam, atau lebih lama lagi.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif