https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Apa Itu Fabel : Pengertian, Ciri, dan Jenis-jenisnya [Lengkap]

3/01/2022
apa itu fabel

Sewaktu kamu di bangku SD, kita semua sudah pernah dijelaskan secara singkat mengenai apa itu fabel. Nah, kali ini kita akan bahas lebih dalam mengenai fabel beserta sejarah dan perkembangannya di dunia, termasuk di Indonesia.

Secara sederhana, fabel adalah sebuah cerita dengan tokoh berupa hewan atau tumbuhan. Tetapi ada alasan lebih lanjut mengapa jenis cerita ini secara khusus hanya bertokoh makhluk hidup lain selain manusia.

Apa alasannya? Mari cari tahu jawabannya bersama dalam artikel berikut ini.

 

Apa Itu Fabel?

pengertian fabel

Fabel adalah sebuah bentuk narasi atau cerita dengan tokoh berupa hewan, makhluk legenda, tumbuhan, objek yang tidak bisa digambarkan, atau bahkan sebuah kejadian alam yang di antropomorfis alias diberikan jiwa, kemampuan bicara, atau emosi layaknya manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti).

Umumnya, cerita fabel menggunakan tokoh selain manusia untuk menunjukan sifat kebodohan atau kelemahan dari manusia itu sendiri yang tidak dimiliki atau tidak disukai makhluk hidup lain. Salah satu contohnya yang paling banyak kamu baca seperti sifat manusia yang suka merusak alam hingga membuat semua anggota ekosistem lain menjadi murka.

Hal ini juga berhubungan dengan pesan moral yang selalu terkandung dalam setiap fabel. Cerita fabel sendiri memiliki pesan moral yang disampaikan secara eksplisit pada akhir tiap cerita.

Fabel sering kali disamakan dengan parabel, padahal keduanya adalah 2 jenis sastra dan narasi yang berbeda.

Meskipun menggunakan ungkapan layaknya sebuah hewan atau tumbuhan, parabel tetap memasukan karakter manusia dalam setiap karakter. Sebagai contoh, "Bagaikan serigala berbulu domba" yang artinya pengkhianat atau orang yang ingin mencelakakan keluarga dan teman dekat sendiri.

Sedangkan pada fabel, tidak ada unsur karakter manusia yang dijadikan ibarat atau perbandingan pada tiap karakter hewan atau tumbuhan dalam narasi. Sebagai contoh, dalam certia "Lomba Lari Kura-kura dan Kelinci", karakter kura-kura tidak diibaratkan secara eksplisit sebagai manusia yang sabar dan tekun. Kelinci pun tidak diibaratkan sebagai manusia yang ceroboh.

Jadi sederhananya, karakter dalam fabel hanyalah makhluk hidup yang divisualisasikan memiliki kemampuan layaknya manusia, bukan sebuah ibarat dari karakter manusia.

Orang yang menciptakan sebuah fabel sendiri disebut dengan fabulist.

 

Pengertian Fabel Menurut Ahli

Beberapa ahli menyampaikan pendapatnya seputar definisi fabel. Berikut penjelasan selengkapnya :

 

Danandjaja

Menurut Danandjaja pada bukunya halaman 26 menjelaskan bahwa fabel merupakan cerita yang tokohnya binatang peliharaan dan hewan liar yang dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia.

 

Nurgiyantoro (2005:190)

Apa itu fabel menurut Nurgiyantoro? Menurut beliau, fabel adalah salah satu bentuk cerita (tradisional) yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita.

 

Sejarah dan Perkembangan Fabel di Seluruh Dunia

Sejarah fabel

Layaknya sebagian besar bentuk narasi dan sastra lainnya, tidak ada yang tahu persis kapan fabel pertama kali diciptakan. Tapi fabel bisa ditemukan hampir di semua peninggalan literatur negara di seluruh dunia.

Salah satu peninggalan fabel tertua sendiri ditemukan di era Yunani Kuno, tepatnya pada tahun 550 SM, dengan tokoh yang paling berpengaruh bernama Aesop.

Aesop menyebarkan cerita fabel dari mulut ke mulut dengan tujuan menceritakan kebenaran tanpa mengatakannya secara langsung. Beberapa contoh fabel karya Aesop yang terkenal di dunia contohnya:

  • The Crow and the Pitcher
  • The Lion and the Mouse
  • The Tortoise and the Hare

Fabel kemudian menjadi salah satu bagian dari pembelajaran public speaking dalam sistem pendidikan pada masa Yunani Kuno. Murid-murid diwajibkan membaca sebuah fabel, mengembangkannya, hingga mengarang sebuah fabel sendiri dan menceritakannya di depan umum sebagao bentuk latihan berbicara di depan banyak orang.

Itulah mengapa banyak fabel yang lahir dari jaman Yunani Kuni hingga saat ini.

Lompat dari jaman Yunani Kuno, fabel semakin terkenal di masyarakat Eropa, Afrika, India, dan Timur Tengah. Banyak fabulist terkenal yang lahir di era abad ke-16 dan abad ke-17, misalnya Jean de La Fontaine dari Perancis, Vishnu Sarma dari India, dan Joel CHandler Harris dari Afrika.

 

Struktur Dalam Fabel

Fabel memiliki 4 struktur yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Berikut ini adalah penjelasan singkat tiap strukturnya.

 

Orientasi

Orientasi bisa dianggap sebagai sebuah pembuka atau permulaan yang menjelaskan informasi penting dalam cerita tersebut, misalnya:

  • Perkenalan para tokoh
  • Latar tempat atau waktu
  • Suasana

Layaknya dalam bentuk narasi lainnya, orientasi dalam fabel ditulis untuk menjawab pertanyaan "Apa?", "Dimana?', "Siapa?', "Bagaimana"dan "Kapan?"

 

Komplikasi

Dalam fabel, komplikasi adalah bagian dimana masalah, konflik, atau kejadian menarik yang menjadi fokus dalam cerita tersebut mulai terjadi.

Umumnya, komplikasi dalam fabel dinarasikan sebagai sebuah rintangan, baik emosional maupun secara fisik, yang harus dilewati oleh tokoh utama.

Komplikasi merupakan bagian paling panjang dalam fabel. Dan narasinya akan terus dilanjutkan dari awal konflik hingga bagian klimaks sebelum penutup.

 

Resolusi

Resolusi adalah bagian dimana komplikasi sudah melewati bagian klimaks, artinya ketika konflik sudah selesai dan mendekati bagian penutup.

Dalam resolusi, dituliskan bagaimana komplikasi berakhir, bagaimana dampaknya kepada tiap tokoh, dan semacamnya.

Pada fabel, resolusi juga disebut dengan nama denouement yang artinya akhir dari sandiwara.

 

Koda

Dan struktur terakhir dalam fabel adalah koda atau coda. Koda adalah sebuah konklusi sekaligus penutup cerita fabel.

Setiap penulis fabel sendiri memiliki cara masing-masing dalam menulis koda. Ada yang menulis pesan moral dan amanat kepada pembaca secara eksplisit, ada yang menulisnya dengan cara yang lebih sarkastis atau berupa sindiran, ada pula yang membuat coda terbuka dan membiarkan pembaca menginterpretasikan sendiri pesan dari fabel tersebut.

 

Ciri-ciri Cerita Fabel

Ciri ciri fabel

Fabel juga punya beberapa ciri, di antaranya:

  1. Cerita fabel adalah cerita fiksi
  2. Cerita fabel selalu singkat dan hanya punya beberapa tokoh
  3. Tokoh fabel adalah makhluk dan benda apapun selain manusia
  4. Tiap tokoh dinarasikan layaknya tokoh manusia, ada yang jahat dan ada yang baik, ada yang kuat dan ada yang lemah, dan saling berhubungan melalui konflik tertentu
  5. Fabel umumnya merupakan cerita tunggal dengan orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda, dalam satu judul yang sama
  6. Latar fabel bisa dimana saja, umumnya yang berkaitan dengan alam
  7. Mengandung amanat dan pesan moral

Fabel sendiri biasanya menggunakan dialog sehari-hari yang tidak formal. Kebanyakan dialog umumnya menggunakan kalimat langsung agar lebih mudah dimengeri oleh pembaca, yang mana kebanyakan diantaranya adalah anak-anak.

Dan terakhir, fabel banyak menggunakan kalimat naratif sederhana. Sehingga bentuk cerita ini bisa digolongkan sebagai cerita hiburan seperti dongeng.

 

Jenis-jenis Fabel

Jenis fabel

Fabel yang kamu baca sehari-hari bisa dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
  1. Fabel modern
  2. Fabel klasik
  3. Fabel alami
  4. Fabel adaptasi

Fabel alami dan adaptasi merupakan jenis fabel yang dibedakan berdasarkan cara penulisan dan watak tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Sedangkan fabel modern dan klasik adalah jenis fabel yang dibedakan berdasarkan kapan cerita tersebut dibuat.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu tiap jenis fabel di atas.

 

Fabel Modern

Sesuai dengan namanya, fabel modern adalah jenis cerita fabel yang baru dibuat di era modern.

Fabel modern memiliki beberapa ciri, di antaranya:

  • Tema yang lebih rumit dan umumnya relevan dengan masalah sosial yang terjadi ketika cerita tersebut ditulis
  • Cerita bisa sangat panjang, tapi umumnya tetap satu judul tanpa bersambung
  • Fabel modern kadang ditulis dalam bentuk saga atau cerita epik
  • Setiap tokoh memiliki keunikan sendiri yang kadang merepresentasikan watak tokoh tertentu dalam dunia nyata

Salah satu contoh fabel modern dari dalam negeri misalnya "Kisah Buaya dan Monyet". Sedangkan contoh pengarang fabel modern yang terkenal di dunia contohnya James Thurber, Jerry Pinkney, dan Jon Scieszka.

 

Fabel Klasik

Berbeda dengan fabel modern, fabel klasik ditulis dengan mengikuti aturan-aturan tertentu layaknya cerita dari jaman klasik lainnya.

Sebelumnya sudah disinggung, salah satu contoh fabel klasik adalah koleksi cerita hasil karya Aesop yang ditulis sejak jaman Yunani Kuno.

Berikut ini adalah beberapa aturan dan ciri dari fabel klasik.

  • Ceritanya sangat pendek
  • Punya tema sederhana
  • Punya koda, petuah, dan amanat yang lebih kuat dibandingkan plot dalam narasi tersebut
  • Tiap tokoh memiliki watak selayaknya watak hewan yang asli, misalnya singa memiliki watak yang kuat dan berkuasa, kancil memiliki watak yang cerdik, dan sebagainya

Kebanyakan cerita fabel klasik terkenal selain karya Aesop biasanya tidak diketahui siapa pengarangnya.  

Sebab cerita ini disampaikan dari mulut ke mulut secara tradisional. Contohnya kisah "Kancil dan Kura-kura" atau kisah "Kancil Cerdik dan Buaya".

 

Fabel Alami

Berikutnya ada fabel alami, yaitu cerita yang berlatar di alam dengan tokoh mayoritas berupa hewan.

Dalam fabel alami, umumnya tiap watak tiap tokoh disesuaikan dengan sifat hewan tersebut pada alam bebas yang asli. Sehingga nuansa alami dalam cerita tersebut makin terasa.

Fabel alami bukan hanya berlatar di hutan saja. Semua tempat lain yang berhubungan dengan alam juga bisa menjadi latar tempat fabel alami, contohnya:

  • Sungai
  • Pantai
  • Danau
  • Rawa

Selain itu, narasi yang dibahas dalam fabel alami bisa berupa masalah sosial yang sedang terjadi saat ini, misalnya pencemaran alam atau penebangan hutan secara liar, atau berupa cerita yang tidak ada hubungannya dengan masalah sosial seperti kisah "Kancil Mencuri Ketimun".

 

Fabel Adaptasi

Dan yang terakhir adalah fabel adaptasi. Fabel jenis ini memiliki tokoh dengan watak yang diadaptasi dari watak manusia, baik berdasarkan tokoh yang ada di dunia nyata ataupun tokoh khayalan sang pengarang.

Tokoh dalam fabel adaptasi juga memiliki watak yang bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataannya. Sebagai contoh, tokoh singa bisa dinarasikan memiliki watak pemalu karena tidak bisa menangkap hewan buruan dengan baik, atau landak yang memiliki watak pemberani meskipun di dunia nyata landak adalah hewan yang mudah takut.

Fabel adaptasi dengan tokoh yang diadaptasi dari tokoh dunia nyata biasanya juga dijadikan media untuk pengarang dalam mengekspresikan isi hati mereka baik dalam bentuk kritik, saran, atau sindiran.

 

Demikianlah penjelasan apa itu fabel beserta jenis-jenis, struktur, dan sejarahnya. Sekarang, mari kita coba membuat fabel karangan sendiri, boleh singkat atau panjang. Jangan lupa bagikan hasil karya fabel kamu di kolom komentar agar pembaca yang lain bisa ikut menikmatinya.


Author

Firdaus Deni Febriansyah

Freelance, Content Writer, Bloger, dan Kontributor di beberapa media.

Komentar yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur negatif pasti akan disetujui oleh admin :)

Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif