Setiap hari pasti kamu sering menulis angka dan bilangan, terutama ketika sedang di sekolah. Namun masih banyak juga yang belum mengerti perbedaannya dan juga cara penulisannya yang benar.
Sebagian orang masih menganggap bahwa angka dan bilangan adalah sinonim, padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda. Supaya tidak bingung lagi, admin akan menjelasakan kepada kalian mengenai angka, bilangan, dan juga cara penulisannya.
Apa Itu Angka?
Menurut Rudiyant dalam buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik dan Benar (EYD) Ejaan Yang Disempurnakan (2015), dalam tulisan bahasa Indonesia, angka Romawi atau angka Arab paling sering dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
- Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1000), dan seterusnya.
- Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.
Jadi, kalau ada orang yang menuliskan '123' berarti ia menulis angka 123.
Apa Itu Bilangan?
Penulisan bilangan itu pasti diawali dengan huruf dan bisa ditambahai akhiran -an untuk kasus tertentu. Empat puluh tiga merupakan salah satu contoh bilangan.
Baca juga : apa itu kata bilangan?
Aturan Penulisan Angka dan Bilangan
Menulis angka dan bilangan tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Kamu wajib mengikuti kaidah ejaan yang berlaku. Saat ini penulisan angka bilangan berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI 2015)
Penulisan Angka
Ada lima aturan penulisan angka yang benar, baik angka Arab maupun angka Romawi. Apa sajakah itu?
Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Jika angka yang dimaksud nilainya sangat besar (misal mencapai miliiran atau triliunan), maka ditulis sebagian dengan huruf agar lebih mudah dibaca. Contohnya yaitu :
- Dia mendapatkan bantuan 125 juta rupiah untuk mengembangkan usaha kulinernya.
- Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 600 miliar rupiah.
- Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.
- Anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp110 triliun.
- Andi mendapatkan hadiah 500 juta rupiah.
Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, waktu, dan nilai uang.
Angka juga bisa digunakan untuk menyatakan hal-hal yang berkaitan tentang ukuran panjang, berat, luas, isi, waktu, dan juga nilai uang. Contohnya yaitu :
- 0,5 sentimeter
- 5 kilogram
- 40 ons
- 4 hektare
- 10 liter
- 2 tahun 6 bulan 5 hari
- 4 tahun 6 bulan 13 hari
- 1 jam 20 menit
- Rp5.000,00
- Rp70.000,00
- Rp1.500,oo
- US$5,50
- US$400
- £4,50
- ¥100
Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Penulisan angka dilakukan untuk menomori alamat, baik itu jalan, rumah, apartemen, ataupun kamar. Contohnya adalah :
- Jalan Tanah Abang II No. 23 atau Jalan Tanah Abang II/23
- Jalan Semeru No. 12
- Jalan Srikoyo No.37
- Hotel Mahameru, Kamar 132
- Hotel Aston, Kamar 23
- Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201
Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Selain itu, angka juga dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat pada kitab suci. Misalnya yaitu :
- Bab X, Pasal 5, halaman 252
- Bab XI, Pasal 3, halaman 200
- Surah Yasin: 9
- Surah Al Baqarah: 183
- Markus 16: 15—16
Penulisan angka dengan akhiran -an.
Angka bisa ditulisa dengan menambah akhiran -an apabila memang dibutuhkan. Cara penulisannya yakni sebagai beriku :
- lima lembar uang 2.000-an (lima lembar uang dua ribuan)
- tahun 2000-an (tahun dua ribuan)
- tahun 1930-an (tahun seribu sembilan ratus tiga puluhan)
- uang 5.000-an (uang lima ribuan)
- uang 10.000-an (uang sepuluh ribuan).
Penulisan Bilangan
Sementara itu, aturan penulisan bilangan yang benar adalah sebagai berikut :
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Jika bilangan di dalam teks dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, maka bilangan tersebut bisa ditulis dengan huruf. Kecuali bilangan tersebut digunakan secara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya yaitu :
- Mereka menonton drama itu sampai lima kali.
- Obat itu harus diminum sampai dua kali sehari.
- Koleksi perpustakaan itu lebih dari dua juta buku.
- Di antara 72 anggota yang hadir, 30 orang setuju, 20 orang tidak setuju, dan 20 orang abstain.
- Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 40 bus, 90 minibus, dan 150 sedan.
Bilangan ditulis di awal kalimat
Penulisan bilangan bisa ditulis di awal kalimat. Seperti ini contohnya :
- Tiga puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
- Dua pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Jangan menulis seperti ini ya :
- 30 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
- 2 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Awal kalimat harus ditulis bilangan, bukan angka karena awal kalimat itu membutuhkan huruf kapital.
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Jika bilangan pada awal kalimat tidak bisa dinyatakan dengan satu atau dua kata, maka kamu bisa mengubah susunan kalimatnya. Contohnya yaitu :
- Panitia mengundang 100 orang peserta.
- Di lemari itu tersimpan 35 naskah kuno.
Jangan menulis seperti ini
- 100 orang peserta diundang panitia.
- 35 naskah kuno tersimpan di lemari itu.
Penulisan bilangan utuh dan pecahan
Cara menulis bilangan utuh dan bilangan pecahan dilakukan sebagai berikut
Bilangan utuh :
- dua belas (12),
- tiga belas (13),
- lima ribu (5.000)
Bilangan pecahan :
- setengah atau seperdua (1/2)
- seperlima belas (1/15)
- tiga perempat (3/4)
- dua perdelapan (2/8)
- empat dua-pertiga (4 2/3)
- satu persen (1%)
- satu permil (1o/oo)
Penulisan bilangan tingkat
Sementara itu penulisan bilangan tingkat dilakukan sebagai berikut
- abad XX
- abad ke-20
- abad kedua puluh
- Perang Dunia I
- Perang Dunia Ke-1
- Perang Dunia Kesatu
Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Penulisan bilangan juga bisa dibarengi dengan angka dan huruf. Biasanya hal seperti ini ada di dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Contohnya yaitu :
- Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
- Telah diterima uang sebanyak Rp2.350.000,00 (dua juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp800.500,50 (delapan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
- Bukti pembelian barang seharga Rp7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.
Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Penulisan bilangan yang dipakai untuk nama geografi, ditulis dengan huruf. Contohnya yaitu :
- Kelapadua
- Kotonanampek
- Rajaampat
- Simpanglima
- Tigaraksa
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai aturan penulisan angka dan bilangan yang benar. Jika materi ini bermanfaat, jangan lupa bagikan kepada teman-teman yang lainnya ya. Terima kasih.
Sumber : PUEBI 2015.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif