Pada artikel sebelumnya, admin sudah membahas tentang hikayat. Dan pada materi tersebut sudah dijelaskan bahwa salah satu ciri dari teks hikayat adalah kata arkais.
Nah apa itu kata arkais dan apa saja contoh-contohnya? Mari kita bahas bersama pada konten berikut ini
Pengertian Kata Arkais
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arkais adalah berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua; tidak lazim dipakai lagi (tentang kata); ketinggalan zaman.
Arkais sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah "sebuah masa yang lebih awal dan tidak dipakai lagi atau sesuatu hal yang memiliki ciri khas kuno atau antik".
Dengan begitu kata airkais bisa diartikan sebagai kata yang sudah tidak lazim digunakan pada masa sekarang. Sebab, kata-kata ini muncul berhubungan dengan masa lalu dan tidak relevan jika dipakai saat ini.
Arkais juga jarang diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Akan tetapi, masih sering ditemui pada novel-novel lama, hikayat, atau cerpen. Hal dikarenakan arkais dinilai mengandung kosakata yang sangat indah sehingga cocok diterapkan pada karya fiksi.
Beberapa pengarang seperti Guntur Alam dan Berny Arnas pernah menggunakan kata arkais dalam karya seni yang mereka ciptakan.
Baca juga : kata tugas.
Contoh Kata Arkais
Agar semakin paham, berikut ini admin berikan beberapa contoh kata arkais beserta artinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
- Mahardika : berilmu (cerdik, pandai, bijak); berbudi; luhur; bersifat bangsawan.
- Renjana : rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dan sebagainya).
- Nirmala : tanpa cacat cela; bersih; suci; tidak bernoda.
- Nuraga : simpati; berbagi rasa.
- Lazuardi : batu permata berwarna biru kemerah-merahan; warna biru muda (seperti warna langit).
- Bestari : luas dan dalam pengetahuannya; berpendidikan baik; baik budi pekerti.
- Lenggana : segan; enggan; tidak sudi.
- Bumantara : awang-awang; angkasa.
- Maharani : raja perempuan; ratu; kaisar perempuan; permaisuri.
- Kirana : molek; cantik; elok.
- Milu : jagung.
- Munib : janda.
- Abid : tidak berkesudahan; kekal; abadi.
- Baharu : baru.
- Alamas : intan.
- Abun-abun : angan-angan; mengharapkan sesuatu yang mustahil.
- Cerling : melihat ke sebelah kanan atau kiri; menjeling; mengerling.
- Cerut : membelit (mengikat dan sebagainya); erat-erat (seperti ular besar membelit mangsanya).
- Buar : suka menghamburkan uang; boros; royal.
- Bungkas : terjungkit pada ujungnya atau pada pangkalnya.
- Boyas : buncit; gendut.
- Bungsil : putik nyiur; mumbang.
- Buntal : gembung; buncit.
- Buldan : negeri; kota.
- Bujut : kusut (benang, rambut, dan sebagainya).
- Cicik : jijik.
- Cilap : kelip; kedip.
- Cogok (tercogok) : tertegak; terconggok.
- Cola cala : bercakap (bercerita) yang bukan-bukan; beromong kosong; membual.
- Colang-caling : tidak teratur; tidak keruan.
- Comor : kotor sekali.
- Bagul : menggendong; mendukung.
- Banang : besar pada jenisnya.
- Balabad : atas angin; angina pegunungan; angina darat
- Bedegap : tegap; kuat.
- Begu : hantu hutan.
- Belabas : kain sutra berbenang emas.
- Belangah : terbuka dengan lebar-lebar, ternganga dan menganga.
- Berenggil : menonjol.
- Daduk : mengemis.
- Damal : maju dengan perlahan.
- Dawat : tinta.
- Dedau : berteriak.
Baca juga : contoh kata rujukan.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai kata arkais beserta contohnya. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif