Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai kalimat retoris atau kalimat retorik. Kalimat ini berasal dari sebuha majas bernama majas retoris.
Majas retoris merupakan salah satu majas dalam bahasa Indonesia yang berisi pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Sebab sejatinya jawaban atas pertanyaan tersebut sudah ada dan hanya bertujuan menyindir saja.
Pengertian Kalimat Retoris
Kalimat retoris, kalimat retorik, atau kalimat retorika merupakan kalimat berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban. Tidak perlu sampai memberikan penjelasan yang gamblang untuk menjawab pertanyaan yang ada di dalam kalimat retorik.
Kalimat ini menyajikan sindiran dan banyak ditemukan pada pidato, khutbah, orasi, diskusi, debat, cerita pendek, atau anekdot.
Fungsi Kalimat Retoris
- Untuk memberi sindiran kepada seseorang.
- Untuk memberikan nasihat atau wejangan kepada seseorang.
- Untuk memberikan penegasan.
- Untuk memberikan semangat dan motivasi.
- Untuk memberikan kesadaran.
- Sebagai alat instropeksi diri.
Ciri-ciri Kalimat Retoris
Adapun ciri-ciri dari kalimat retorik antara lain yaitu :
- Tidak membutuhkan respon atau jawaban.
- Kalimat isinya menyindir.
- Ada tanda tanya di akhir kalimat.
Contoh Kalimat Retoris
- Untuk apa kita berperang, bukankah sebaiknya kita berdamai?
- Mengapa kita berenang, apakah tidak lebih cepat dengan perahu?
- Wah cuacanya bagus ya?
- Baru pulang mas?
- Mau berangkat kerja ya?
- Wah rumahnya jauh ya?
- Kamu ke mana aja baru tau?
- Apakah kamu tega membiarkan anak itu terlantar?
- Bagaimana bisa kamu berhubungan dengan orang seperti itu?
- Apakah bisa aku mengerjakan ini semua?
- Apa pantas kamu keluar rumah dengan pakaian seperti itu?
- Sudah hilang akalkah kamu hingga bisa berbuat jahat seperti ini?
- Bagaimana mungkin kamu menghina orang tuamu sendiri?
- Apakah kamu tidak tahu betapa susahnya mereka mencari uang untuk sekolahmu?
- Tidakkah kamu mau mengerti apa yang baru saja Ibu katakan?
- Mengapa kamu begitu susah untuk dipahami?
- Apa bisa kita menjadi seorang yang beriman dan bertakwa?
- Apa mungkin dosa-dosaku akan dimaafkan oleh Tuhan?
- Tidakkah kamu terlalu tinggi untuk berkhayal?
- Apa yang kamu harapkan dari pria seperti itu?
- Bisakah kamu menuruti Bapak sekali saja?
- Bukankah kamu memiliki kaki yang seharusnya digunakan untuk berjalan?
- Haruskah kamu mengalami kesulitan padahal sudah mempelajarinya?
- Bukankah kamu merasa rugi saat tidak masuk sekolah?
- Apakah kau tidak merasa bersalah menabrak orang tua renta itu?
- Mengapa tidak kamu buang saja sampahnya di tempat sampah?
- Tidaklah kamu takut adzab Tuhan?
- Pantaskah kau menyakiti hati istrimu?
- Pantaskah kau menampar anakmu sendiri?
Baca juga : contoh kalimat interogatif.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan juga contoh kalimat retoris. Semoga materi ini bisa meningkatkan wawasan kalian.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif