Salah satu jenis kalimat bahasa Indonesia adalah kalimat baku. Bisa dibilang, kalimat ini tidak jauh berbeda dengan kalimat formal karena penggunaanya yang berkiblat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia, serta digunakan pada acara atau sesuatu yang bersifat resmi.
Apa itu kalimat baku dan apa saja contoh-contohnya? Yuk simak pembahasan selengkapnya pada konten berikut ini :
Apa Itu Kalimat Baku?
Sesuai dengan namanya, kalimat baku adalah kalimat yang mengandung kata baku. Yakni sebuah kata yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Lawan dari kalimat baku adalah kalimat tidak baku. Sedangkan lawan dari kata baku adalah kata tidak baku.
Terkadang kalimat baku bisa menjadi kalimat efektif jika memang penggunaan kalimatnya benar-benar efektif.
Cara termudah apakah sebuah kalimat atau kata termasuk baku atau tidak, kamu bisa mengeceknya langsung di Kamus Besar Bahasa Indonesia V (KBBI V) milik Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tersedia juga dalam bentuk aplikasi di google play store.
Ciri-ciri Kalimat Baku
Berikut ini ciri-ciri dari kalimat atau kata baku yang wajib kamu ketahui :
- Menggunakan subjek dan predikat.
- Tidak mengandung pleonasme.
- Menggunakan diksi yang benar.
- Menggunakan ejaan yang benar.
- Tidak bermakna ganda (ambigu).
- Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia
Contoh Kalimat Baku
Berikut ini beberapa contoh kalimat baku bahasa Indonesia yang harus kamu ketahui.
- Adik pergi ke apotek untuk membeli obat. (Kata tidak baku : apotik).
- Haris wudu dulu sebelum salat. (Kata tidak baku : wuduk, wudhu, sholat, shalat, solat).
- Ibu sakit ambeien sudah sejak sebulan yang lalu. (Kata tidak baku : ambeyen).
- Salat baru afdal apabila dilaksanakan dengan baik dan tidak menyimpang dari rukunnya. (Kata tidak baku : afdol, sholat, shalat, solat).
- Korban kecelakaan itu segera diangkut dengan ambulans ke rumah sakit. (Kata tidak baku : ambulan).
- Katak merupakan salah satu hewan amfibi. (Kata tidak baku : ampibi).
- Anita menganalisis hasil pekerjaannya. (Kata tidak baku : analisa, menganalisa).
- Ayah harus mengantre terlebih dahulu untuk menebus obat. (Kata tidak baku : antri, mengantri).
- MPR membantah rencana amendemen UUD 1945 tentang masa jabatan Presiden. (Kata tidak baku : amandemen).
- Hukum Indonesia menganut asas praduga tak bersalah. (Kata tidak baku : azas).
- Upin bercita-cita menjadi astronaut. (Kata tidak baku : astronot).
- Anak-anak sedang asyik bermain. (Kata tidak baku : asik).
- Kelompok ateis tidak akan mengambil bagian dalam suatu upacara agama. (Kata tidak baku : atheis).
- Cristiano Ronaldo merupakan salah satu atlet sepak bola terbaik di dunia. (Kata tidak baku : atlit).
- Seorang muazin sedang mengumandangkan azan. (Kata tidak baku : muadin, muadzin, adan, adhan, adzan).
- Nenek mengoleskan kepalanya yang pusing dengan balsam. (Kata tidak baku : balsem).
- Kau benar-benar berengsek! (Kata tidak baku : brengsek).
- Ia berpikir dulu sebelum bertindak. (Kata tidak baku : fikir, berfikir).
- Bolpoin Adi hilang di kelas. (Kata tidak baku : bolpen).
- Ayah menyimpan barang-barang penting di dalam brankas. (Kalimat tidak baku : berankas, brangkas).
- Shinta terlihat antusias bermain boling. (Kata tidak baku : bowling).
- Gita pergi ke sekolah menaiki bus. (Kata tidak baku : bis).
- Harga cabai saat ini sedang meroket. (Kata tidak baku : cabe).
- Dude merasa capai setelah seharian bekerja. (Kata tidak baku : capek).
- Akibat kecelakaan itu, kakinya cedera. (Kata tidak baku : cidera).
Demikian pembahasan mengenai kalimat baku dan contoh-contohnya. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif