Sapardi Djoko Damoni adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Surakarta, Jawa Tengah yang aktif dalam berbagai macam kegiatan mulai dari menulis sajak puisi, lomba baca puisi, penerjemah, dan masih banyak lagi. Ia juga merupakan Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Nama Sapardi Djoko Damono juga sering kali disebut sebagai SDD. Dalam dunia sastra ia tidak hanya menulis sebuah puisi maupun sajak saja akan tetapi ia Juga menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak-sajak sejak tahun 1969. Beberapa buku terbitan SSD diantaranya ada Mata Pisau dan Akuarium.
Karya-karya yang telah dihasilkannya pun juga sudah menjadi sastra internasional karena telah diterjemahkan juga ke dalam berbagai macam bahasa mulai dari inggris, prancis, arab, jepang, tiongkok dan masih banyak lagi. Tak sedikit juga karyanya menjadi sebuah film yakni Hujan Bulan Juni yang terinspirasi dari puisi Hujan Bulan Juni karya SSD. Film tersebut merupakan wujud visualnya puisi legendaris ciptaan Sapardi Djoko Damono.
Riwayat Hidup
Pada tahu 1955 ia lulus dari bangku SMP Negeri 2 Surakarta dan pada tahun 1958 pun ia lulus dari bangku SMA Negeri 2 Surakarta. Pada masa-masa tersebut ia juga sudah aktif dalam kegiatan menulis sebuah karya yang nantinya dikirimkan ke majalah-majalah ataupun media massa.Kegiatan menulis pun seiring waktu mulai berkembang ketika ia duduk di bangku kuliah bidang bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada. Lalu sejak tahun 1974 ia diamanahkan untuk mengajar di Fakultas Sastra di Universitas Indonesia yang kini menjadi Fakultas Ilmu Budaya.
Pada masa masa itu ia pun juga pernah menjadi seorang redaktur di majalah terkenal seperti “Horison, Basis, dan Kalam”. Ia pun sudah melepas masa lajang dan menikah dengan Wardiningsih serta dikaruniai seorang putra dan seorang putri.
Karya-Karya
Berbicara mengenai karya-karya yang telah ditulisnya memang sudah tidak diragukan lagi tingkat kepopulerannya. Hampir kebanyakan puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damoni berhasil memikat hati para pembacanya sehingga bisa jatuh ke dalam puisi tersebut seakan-akan seperti terjadi secara nyata.Misalnya saja puisi yang berjudul Aku Ingin , dimana sering kali puisi ini dijadikan oleh cowok-cowok untuk ngegombalin ceweknya bahkan sering kali juga dijadikan sebuah caption di sosial media salah satunya di Instagram. Serta pada tahun 2017 lalu, dimana rilis film Hujan Bulan Juni yang terinspirasi dari puisi karya Sapardi Djoko Damono.
Seperti wujud visualnya secara langsung puisi karya Sapardi ini. Tak hanya itu saja kepopuleran puisi-puisi ciptaannya tersebut ada juga yang dimusikalisasikan.
Seperti salah satunya yang terkenal yakni oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana. Apakah karya-karya SSD hanya itu saja? tentu saja tidak. Masih banyak sekali karya-karya Sapardi Djoko Damono:
- Duka-Mu Abadi (1969)
- Lelaki Tua dan Laut (1973) terjemahan karya Ernest Hemingway
- Mata Pisau (1974)
- Sepilihan Sajak George Seferis (1975) terjemahan karya George Seferis
- Puisi Klasik Cina (1976) terjemahan
- Lirik Klasik Parsi (1977) terjemahan
- Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak (1982) Pustaka Jaya
- Perahu Kertas (1983)
- Hujan Bulan Juni (1994)
- Arloji (1998)
- Ayat-ayat Api (2000)
- Pengarang Telah Mati (2001; kumpulan cerpen)
- Mata Jendela (2002)
- Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro? (2002)
- Hujan Bulan Juni (2015; novel)
- Yang Fana Adalah Waktu (2018; novel)
Jadi itulah mengenai biografi tentang Sapardi Djoko Damono, semoga bermanfaat untuk anda semua, sekian dan terima kasih.
0 komentar
Maaf, tidak diperkenankan berkomentar menggunakan atau mengandung tautan aktif